PERTAMA KALI LIHAT MAHLUK HALUS

10 1 3
                                    

Medio 1979, Jakarta Pusat

Well, kejadiannya sekitar jam 4 sore di rumah bokap gue di kawasan Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat. Gue mandi sore waktu itu. Seperti hari-hari biasanya kalo di rumah gue pakai singlet dan celana pendek. Kalo singlet umumnya warna putih lah ya, sementara celana pendek gue kalo gak salah warna coklat tua. Nah gue itu mandi di kamar mandi yang sebelah belakang. Dinding kamar mandinya sama dengan kamar mandi yang satu lagi yaitu keramik putih ukuran 10x10 cm. Yang beda di kamar mandi ini bak mandinya ada di sebelah kiri, sementara di kamar mandi sebelah ada di sebelah kanan. Agak ribet untuk gue yang right-handed memang. Selain itu lantai kamar mandinya di sini berwarna abu-abu gelap sementara di kamar mandi sebelah berwarna krem cerah, jadi otomatis nuansa kamar mandi yang gue pakai ini lebih gelap.

Nah setelah melepaskan semua pakaian dan menggantungnya di balik pintu, gue mulai mandi. Awalnya gue mandi nyantai gak ada perasaaan apa-apa, apa lagi masih terang pula. Masih jam 4 sore cuuuuiiiiii. Biasanya anak kecil suka mulai takut kalo udah gelap. Maghrib ke atas lah waktunya.

Hhhhhmmmmm... Jujur gue udah lupa waktu itu kejadian setelah atau sbelum gue sabunan. Tapi satu hal yang gue ingat gue udah basahin kepala. Nah, pas keberapa kalinya gue siram kepala, air meluncur di depan mat ague dong. Masih tetap dengan pikiran kosong atau mungkin netral, maksudnya gak ada pikiran tentang dunia astral atau mahluk halus sama sekali ya.

Nah setelah air itu meluncur melewati mat ague, tiba-tiba di depan gue ada sosok mirip guea.k.a. sama dengan gue lagi jongkok di belakang pintu kamar mandi. Dari tinggi badan, bentuk badan (by the way badan gue dulu cungkring ya), rambut, bentuk muka, juga baju yang gue pakai di pakai juga sama dia. Cuma ada yang beda guys... Pernah lihat boneka wayang golek yang belum dicat?... ada bentuk hidung, lekuk mata, alis dan bibir tapi gak ada warnanya alias polos warna kulit doang.

Kaget gak?... Kaget gak?... Ya kaget duuuoooonnnnnnkkkkk... Kan gue belum pernah lihat yang kayak beginian... Lari gak?... Gak tuuuuhhhh... Gue lihatin dulu. Terus dalam hati gue Cuma bilang, "I. I. Itu si... si... siapa? Kok mirip banget sama gue siiiihhh!... Mau ngapain dia?... Cuma jongkok di situ atau mau lompat dia?" gumam gue sambil mulai ketakutan.

Dan terjadilah yang gue duga sebelumnya, dia lompat kodok ke arah gue, guys.

"Terus dia mau ke mana?... Kan belakang gue udah tembok!... Apa dia mau lopmat tembus tembok?" pikiran gue tambah kacau dan bulu kuduk gue kayaknya udah berdiri semua sampai ubun-ubun. "Guess what, guys?!?... Beneran dia lompat terus kea rah tembok di belakang gue dan gue masih sempat bergumam pas mahluk ini ada di samping gue dan siap melakukan dua lompatan terakhir sebelum menembus tembok, "Yaaahhhh! Kok muat dia di samping gue... Ini kan sempit banget!... Terus nanti kalo dia lompat nembus tembok gimana niiiihhhhh?!?"

'Hap!'... Dan bles... Dia nembus tembok saudara-saudara!

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" gue teriak sekuat tenaga dan langsung ngibrit ekspres keluar kamar mandi telanjang bulat. Gak kepikiran untuk ambil handuk atau baju gue yang tergantung di belakang pintu. Cuma satu yang ada di pikiran gue! LAAAAARRRRRIIIIIII.

Salah seorang ART bokap itu cowok dan memang paling sering jagain gue dan adik gue dengar gue teriak sekeras-kerasynya sambil lari telanjang dari kamar mandi langsung meluk dan gendong gue. Dibawanya ke kamarnya yang kebetulan lagi dipakai nyetrika sama ART yang lain.

Mbak Iyem. ART yang lagi nyetrika bilang, "Bocah iki ngopo tho, mas? Kok bengok banter men... Walah awake pucet banget, mas... Ngopo awake, mas?... Mesake banget tho yo!"

Mas No, singkatan dari Sungkono, yang gendong dan bawa gue ke kamar itu cuma bilang. "Sajake bocah iki bar diketoki sing jogo... Wis ora popo kok, mbak... Dituroke sediluk mengko awake wis rapopo kok." ucapnya sambil menyelimuti badanku yang pucat bagai disiram tepung. FYI, gue waktu kecil itu lumayan keeling ya guys. Jadi silakan bayangkan sendiri kalo orang lumayan keling jadi pucat kayak dibedakin.

Anehnya, peristiwa ini baru gue bisa ingat lagi beberapa waktu sesudahnya. Lupa sih tepatnya berapa lama, tapi yang pasti gak langsung besoknya deh. Gak tau juga kenapa.

Well, that's all folks for the first encounter with ghosts. Hope you enjoy it.

GUE DAN DUNIA SUPRANATURALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang