TEMAN
~HAPPY READING ✨~
Jika ini salah. Maaf. Aku yang akan jujur bilang padamu bahwa ada rasa di dalam sini. Di dalam dada ini. Aku tidak tahu kenapa harus ada. Yang tak ku mengerti kenapa harus menaruh hati kepadamu. Hanya kepadamu.
Jika aku bisa memilih, aku tidak ingin jatuh cinta padamu, sungguh. Tapi apa kuasaku, aku tak bisa menghentikan rasa ini. Jadi maafkanlah. Maafkan aku yang sungguh takkan menduga semua ini.
Sebenarnya aku tidak ingin seperti ini, yang di rumitkan oleh persaan-perasaan semacam ini. Karena dengan aku jujur seperti ini kau pasti akan menjauh, jengkel, atau bahkan marah kepdaku. Lagi-lagi aku meminta maaf.
Aku hanya tak ingin memendamnya lagi lebih lama apakah aku salah? Atau cara penyampaianku yang salah? Tolong jawab?
Terkadang aku sangat cemburu ketika kau sedang bercerita wanita yang kau sukai, tapi apalah dayaku selama ini aku hanyalah sebatas teman untukmu dan tak bisa menolak untuk tidak mendengarkan cerita cintamu.
Maaf dan maaf yang akan ku tulis di dalam surat ini sebenarnya aku tak ingin jujur padamu tentang perasaanku namun hatiku tak sekuat baja dan tak sekuat Fatimah yang bisa mencintai Ali tanpa mengumbarnya.
Mungkin aku bisa di bilang seperti kisahnya Zulaikha yang terang-terangan mengejar cintanya Nabi Yusuf.Dan aku menulis surat ini hanya untuk memberitahumu tentang persaanku ini, dan ada satu hal juga yang akan ku beri tahu padamu. Bahwa aku sudah memutuskan untuk mengakhiri kisah kita meski tak ada kata memulai. Aku hanya ingin merapikan perasaan yang berantakan. Dan kuserahkan kepada Tuhan.
~~🌼~~
“aku menyerah, menyerah, aku menyerah dan tidak ingin lagi berharap lebih kepadamu.”
~~🌼~~