Bersepeda Berdua

82 9 1
                                    


Disclaimer : STPR Entertainment

All Character are based on real person

This fiction is belong to Mikazuki Hikari

Rate : T

Pairing : Jel x Ruuto (Jel POV)

.

.

.

Musim semi yang sama seperti biasanya. Musim dimana bunga sakura bermekaran dan angin dingin yang menusuk tulang peninggalan musim dingin itu berangsur sirna. Aku mengayuh sepedaku menuju ke sekolah seperti biasanya pula. Namun memang tetap saja terasa berbeda. Dirimu yang tidak ada lagi di belakangku, duduk dengan kepalamu yang tersandar pada punggungku di kala kau merasa letih. Tidak terasa sudah dua tahun ya? kita tidak pulang bersama. Awalnya sih kau bilang ingin menumpang denganku karena jarak rumah kita yang satu arah. Namun, entah sejak kapan hal itu menjadi suatu kebiasaan. Entah sejak kapan kau menjadi bagian dari sepedaku di kala waktu pulang sekolah tiba. Entah kamu yang hanya membawa tas hitammu yang kau gendong, atau sosok dirimu yang berlari menyongsong diriku sambil memakan es di mulutmu. Tanpa diriku sadari, aku menyukai sosokmu yang seperti itu.

.

Dan tanpa aku sadari aku jadi begitu egois jadi ingin memiliki dirimu untukku seorang diri

.

Ingat kah kamu saat kita pulang bersama dan terjerembab ke dalam sungai? Bajumu yang kuyub kala itu dan tidak memiliki ganti, jadi kau memutuskan untuk pergi ke rumahku dan meminjam kaos milikku dan meninggalkan kemejamu untuk kucuci dan kau ambil di hari setelahnya. Ingat kah kamu akan candaan kita berdua di saat kita menerobos ke arah mentari senja waktu pulang sekolah? Pada tiang listrik dekat perempatan menuju rumahmu yang selalu menjadi saksi akan sosokmu yang melambaikan tangan padaku saat turun dan hendak bergegas pulang. Dirimu yang selalu mengatakan selamat tinggal dan mengucapkan namaku, dan diriku yang memanggilmu dengan nama panggilan yang kau bilang aneh dan entah sejak kapan kau menjadi begitu terbiasa dan tidak menolak saat kupanggil dirimu dengan nama itu.

Tidak terasa sudah dua tahun yah? Sebentar lagi kita aku akan lulus dan kau akan naik ke tingkat tiga. Mungkin aku tidak bisa lagi bertemu denganmu saat hari kelulusanku tiba. Aku ingin setidaknya sekali saja merasakan momen itu kembali lagi. Walau hanya satu hari, aku pun pasti tidak merasa keberatan jika itu berdua denganmu.

Tidak terasa sudah dua tahun yah? Sejak hari dimana kau menyatakan cintamu pada sahabat baikku.

.

Aku melihatnya

.

Mungkin kau tidak menyadari kalau aku membuntutimu ke atap sekolah pada hari dimana kau mengatakannya. Aku tidak akan lupa akan hari itu, dimana aku ingin menangis namun aku memutuskan untuk merelakanmu karena alangkah lebih baik jikalau kau bahagia dengan dirinya. Sosok yang kau kagumi.

.

"Jel-kun, kamu kenal dengan Satomi-kun tidak?" ucapmu kala itu saat aku sedang mengayuh sepedaku, mengantarmu pulang seperti biasanya.

"Kenal. Ada apa?" aku yang masih berusaha untuk fokus karena saat itu tidak paham akan maksudmu menanyakan tentang sahabatku. Tidak ada prasangka buruk atau pun mengira kalau kamu menyukai dirinya secara khusus. Menurutku adalah hal wajar karena Satomi adalah orang yang cukup populer di kalangan siswa lainnya.

Oh iya aku lupa bilang kalau sekolah kami adalah sekolah kejuruan khusus untuk laki-laki. Sudah menjadi hal yang tidak asing kalau muridnya menjalin percintaan sesama jenis. Aku? Aku sendiri termasuk golongan murid yang tidak populer seperti Satomi. Walau ya, ada satu atau dua orang siswa sih yang pernah menyatakan perasaannya padaku. Aku tidak memberi tahumu hal itu karena aku pikir, kamu akan cemburu karenanya. Namun itu hanya sebatas teori bodohku belaka.

Bersepeda BerduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang