just one chapter

3 1 0
                                    

Namaku Lucas. Umurku 12 tahun. Aku memiliki ciri khas mata yang cukup besar, tapi tetap terlihat cakep. Inilah ceritaku

"Lucas! Bangunlah! Ini sudah pagi!" Amarah ibu melunjak.

"Lucas masih ngantuk Bu."

"Tidak ada alasan lagi! Asal kamu tau ya! Jika kamu tidak bangun di pagi hari, bisa bisa ada peri yang membawamu ke dunia yang sangat mengerikan!"

"Pfffttt...... Bu..... Lucas sudah 12 tahun, Ibu pikir, Lucas bakal percaya, dengan kata kata Ibu yang kekanak Kanakan itu? Hahahaha jelas tidak." Ucap ku meremehkan.

"Haduh anak ini... Ibu tidak bohong, sudah maupun kamu percaya atau tidak, sekarang waktunya kamu bersiap siap buat pergi sekolah!"

Baiklah daripada aku dimarahi ibu lebih lama lagi, jadi aku segera beranjak dari tempat tidur ku dan merapikan kamar tidur setelah itu menuju kamar mandi.

Disaat itu aku masih meremehkan kata kata ibu.

"Sudah selesai? Sekarang sarapan dan siap siap pergi kesekolah, kamu sudah lambat nih."

"Yayaya...... Ayah mana Bu?"

"Ayahmu sudah pergi duluan, hari ini dia ada presentasi yang sangat penting."

"Oo.." Aku hanya bisa meng oh, jika tidak apalagi yang bisa kulakukan.

Baiklah, aku sudah selesai makan, seragamku sudah rapi, aku sudah siap pergi kesekolah. Siapa sangka disaat itu adalah saat dimana cerita yang sebenarnya dimulai.

"Lucas pergi kesekolah ya Bu." Seruku didepan pintu rumah.

"Baiklah hati hati dijalan, belajar lah yang benar."

"Baik Bu."

Aku sudah siap membuka pintu depan rumah, saat kubuka pintu rumah, dunia seakan bergelombang.

"ADA APA INI!!!" Seruku ketakutan, rumah para tetangga bergelombang dan berubah warna menjadi warna ungu dan putih yang tercampur aduk, gelombang itu sangat memusingkan.

Tiba tiba pintu rumah tercampur dengan gelombang tersebut, ikut menjadi warna campur aduk dari gelombang tersebut. Telingaku terdengar suara bising yang menyakitkan, aku tidak tahan dengan suara tersebut dan segera memejamkan mataku dan menutup telingaku sekuat mungkin.

Suara bising tersebut perlahan lahan menghilang, aku mulai bisa membuka mataku perlahan, dan alangkah terkejutnya, ketika aku membuka mataku aku tidak berada di depan rumahku, tetapi di dunia yang tidak ku ketahui.

"Anu..... Permisi tuan." Tiba tiba seorang gadis berada di depan mataku. Gadis itu sangat cantik, matanya berwarna biru berbentuk...... Permata? Entahlah. Rambutnya berwarna kuning keemasan yang sangat indah.

"Ya.... Aku ada dimana?" Aku langsung bertanya seketika setelah perempuan itu menyapa.

Aku sangat bingung, dunia ini bukan dunia yang kukenal, dunia ini seperti dunia di abad pertengahan yang sedang berperang, dan seperti ada suara suara yang sangat kuat, seperti bom dan tembakan dan juga sedikit suara pedang.

"ASTAGA!!!" Seru perempuan itu.

"APAKAH TUAN LUPA?! Saat ini tuan sedang berada di perang antar negara Obelia dengan negara Aegis." Jawab perempuan itu panik ditambah sedih.

Hei... Demi apa?! Aku baru saja terlempar dari duniaku ke dunia entah apalah namanya ini dan langsung terjebak pada peperangan! Di novel pun separah parahnya tokoh utama, tidak pernah tuh baru terlempar dari dunianya langsung melakukan peperangan. Ini sangat.....TIDAK ADIL!!!! AKU MENUNTUT KEADILAN DISINI, HEI!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia ajaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang