1

143 97 112
                                    

Happy reading


***

suasana ramai di sebuah cafe ujung taman kota, band musik yang sedang menyanyikan lagu lagu romantis saat itu menjadikan para pengunjung terbawa suasana oleh alunan musiknya.

tepat di depan panggung musik terdapat dua remaja yang mungkin salah satunya ingin mengutarakan perasaan.

"na" panggil cowo itu mengawali pembicaraan.

"eh iya ren" jawab ileana yang sebelumnya sibuk memainkan handphone langsung menaruhnya diatas meja.

"gue mau nanya sesuatu"

"apa?" tangannya bersedekap diatas meja seolah penasaran.

"perasaan lo ke gue itu gimana" tanya varen.

"biasa aja, kenapa emang" jawab ileana santai.

"engga gapapa, diminum itu teh nya" balas varen yang mengalihkan topik, ia mengurungkan niat sebelumnya, varen rasa dia sudah mendapat jawabannya.

setelah itu ileana sibuk dengan handphone nya sesekali ia meminum teh hangat miliknya, sedangkan varen yang duduk didepan ileana hanya mengaduk aduk pelan kopi nya.

tujuan varen mengajak ileana datang ke cafe itu karena ia ingin mengutarakan perasaannya, karena menurutnya mereka sudah dekat cukup lama dia berfikir jika apa yang ileana rasakan sama dengan yang dia rasakan.

"ren udah malem gue duluan ya" ileana melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 22.46 .
varen menjawabnya dengan anggukan pelan "hati hati na" kata varen sebelum ileana beranjak dari kursinya, "siaaappp" jawab ileana sambil mengacungkan jempol.

tak lama varen juga keluar dari cafe itu, ia heran melihat ileana dari balik pintu kaca yang sepertinya ada kendala di motornya.
"kenapa na?" tanya varen yang mendekati ileana.

"bensin abis, bingung ini mana pom nya jauh"

"pulang sama gue aja, biar motornya ntar besok diambil sekalian bawa bensin"

"gabisa ren kalo ilang gimana"

"kan di kunci stang"

"ntar di angkat maling gimana"

"gakuat malingnya"

"yaudah gue dorong ya" tawar varen, Ileana menganggukan kepalanya cepat yang artinya ia mengiyakan tawaran varen.

"nih kunci motor gue, lo bawa tu motor ntar ini motor gue yang dorong" kata varen yang menyerahkan kunci motornya.

"bukan gitu maksud gue"

"hah?" ileana membuat varen bingung.

"gue gabisa bawa motor gede berat, maksud gue tu didorong pake motor tapi guenya pake motor sendiri, paham ga?" jelas ileana.

"oh gitu" varen yang paham langsung menuju motornya dan mendorong ileana yang sudah siap di motornya sendiri.

sebentar lagi mereka sampai di pom, namun tiba tiba varen dan ileana melihat truk seperti hilang kendali dengan kecepatan penuh menuju ke arah mereka.

tabrakan pun tak mampu dihindari, varen yang terpental di aspal, dan ileana yang  terjepit motornya sendiri dengan truk terseret beberapa meter sebelum akhirnya truk itu berhenti menabrak toko.

warga yang melihat kejadian tersebut langsung mengerumuni mereka, belum sempat melihat kondisi ileana varen sudah kehilangan kesadarannya.

***





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boyfriend or Brother(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang