Simpul 1 : Mitsuya Takashi

173 40 28
                                    

Title : Afeksi dan Gemini.

"The sunset is beautiful, isn't it?"

^^^

Siapa yang tidak mengenal Mitsuya Takashi? Mantan kapten divisi 2 Touman dan juga ketua ekskul menjahit. Laki-laki serba bisa dan mendekati kata sempurna, jika saja zodiaknya bukan Gemini.

Di SMA, Mitsuya kembali menjabat menjadi ketua ekskul menjahit. Awalnya, banyak yang memandangnya sebelah mata karena dirinya preman pensiun. Terimakasihlah kepada aura menenangkan milik Mitsuya, sekarang baik perempuan maupun laki-laki disekolah mendamba-dambakannya.

Tapi, maaf saja. Mitsuya sudah punya dambaan hati. Sore ini, selesai kegiatan klub ia berniat bertemu sang pujaan hati. Menelusuri koridor sekolah dan sesekali menjawab sapaan dari siswa lain sudah menjadi kebiasaan seorang Mitsuya Takashi.

"Mitsuya-san, mau pulang?"

"Nggak. Aku mau ketemu pacarku dulu," jawab Mitsuya, "Kamu kalau pulang hati-hati ya," lanjutnya. Ah, datang juga. Keakraban yang tak perlu.

Lantas saja sang lawan berbicara salah tingkah dengan ucapan Mitsuya. Haduh, andai saja Mitsuya tidak punya pacar pasti lokernya penuh surat cinta. Eh, ia punya pacar saja lokernya masih penuh dengan berbagai surat.

"Yaelah, suratnya tumpah-tumpah amat, Bro," sapa suara familiar ke Mitsuya. Laki-laki dengan surai ungu itu menoleh kesumber suara. Ada Pehyan, teman semasa SMPnya menatap surat-surat yang ada di loker Mitsuya dengan tatapan iri.

"Haha, biasalah. Kalau kamu mau, ambil aja beberapa. Hadiahnya juga boleh," ucap Mitsuya, "Tapi jangan coklatnya ya. Luna dan Mana suka coklat soalnya," lanjutnya santai.

"Lah boleh nih? Gue ambil ini deh, lumayan laper belum makan," tanya Pehyan sambil mengambil sebuah kotak makan berukuran sedang dari loker Mitsuya.

"Iya, boleh. Aku duluan ya, pacarku sudah menunggu," ucap Mitsuya pamit kepada Pehyan. Pehyan menatap kepergian Mitsuya sambil mengunyah onigiri yang berada di tempat makan tadi.

"Sempurna amat lo udah kek rokok." gumamnya menatap Mitsuya menjauh.

[]

"Ah, Takashi! Aku kira kamu gak bakal datang!"

Mitsuya tersenyum mendengar suara yang selalu membuat hatinya tenang dan berdegup kencang secara bersamaan. Gadis dengan surai hitam kelam juga senyuman favorit Mitsuya selalu berhasil membuat laki-laki berzodiak Gemini itu jatuh cinta lagi dan lagi.

"Kan aku udah janji. Aku kira kamu yang bakal lupa," jawab Mitsuya. Gadis itu terkekeh mendengar ucapan Mitsuya.

"Gimana bisa lupa, kalau ketemu sama kamu itu bikin aku senang," jawab gadis itu.

"Kalau begitu, ayo?"

Rencana mereka sore ini tak lain dan tak bukan adalah mendatangi beberapa toko peralatan sekolah dan menjahit yang ada di Shibuya. Maklum saja, banyak peralatan di klub Mitsuya sudah habis dan alat melukis milik sang gadis juga habis.

"Tadi siang, aku ulangan matematika mendadak tahu..." ucap sang gadis memulai pembicaraan, "Aku kira soalnya bakal gampang, tapi ya tuhan rasanya dunia lagi bercanda sama aku makanya aku cuma bisa ngerjain 3 dari 7 soal. Huh siap-siap remedial deh," lanjutnya bercerita.

Buhul | Tokyo Revengers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang