2

1.2K 153 22
                                    

°°°

"Jake."

"Hmm"

"Tak bisa kah kau lihat aku?"

"Ah wae?"-jake dengan nada tak ikhlas mendongak, menatap anaknya.

"Apa kau mendengar kabar dari sunghoon? Maksudku, sudah dua hari dia tidak datang."

Yang lebih tua tampak heran, lalu matanya kembali kepada buku ditangannya.

"Aku memecat nya."

"Kau gila?"

"Bukankah kau juga tidak menyukainya?"-ucap Jake kembali menatap jungwon.

"Kau tahu dari mana!?"

Jake menghiraukan teriakan anaknya, buku masih menarik perhatiannya dari pada anaknya yang terlihat menatapnya marah.

"Kau tak pernah membiarkan ku senang, walau hanya sebentar."

Ucap lelaki dengan lesung pipi itu sebelum melangkahkan kakinya.

"Apa maksud mu?"-jake mengerutkan kening, membuka kacamata.

Jungwon menghentikan kaki, akhirnya ayahnya tertarik dengannya.

"Kau tahu? untuk pertama kalinya aku merasakan perhatian."-ucap jungwon tanpa menoleh, lalu membawa kakinya menuju kamarnya.

Blam

Jungwon membantingnya tubuhnya ke tempat tidur nya setelah membanting pintu kamarnya, sengaja agar yang di bawah tahu kalau suasana hatinya sedang tidak bagus.

Flashback

Setelah yakin lelaki yang memiliki kulit pucat itu pergi dari rumahnya, jungwon keluar kamarnya, ia berniat ke dapur dan membuat ramen.

Masalah anjingnya, ia yakin pasti anjing putih itu sudah di rawat sang pelayan, Leli.

"Apa kau memasak ini? Bukankah tuan mu melarang mu memas--"

"Bukan aku, tetapi tuan sunghoon. Dia mengatakan dia merasa bersalah karena menumpahkan ramen milikmu."-potong wanita tua itu sembari tersenyum ramah.

"Buanglah."-jungwon kembali ke lantai atas dengan ramen ditangannya.

°°°

"Ck dia sangat berisik. Apa dia seekor burung?"-jungwon berdecak kesal, memakai headphone nya lalu bersenang senang dengan game di komputernya.

Tidak bohong, pemuda dengan lesung pipi itu memainkan gamenya sampai jam dinding menunjuk ke angka 9.


Merasa lapar, ia membawa kakinya menuju lantai bawah. Mencari sesuatu untuk dimakan mungkin.

"Apa lagi ini?"-tuturnya saat matanya menangkap makanan di meja makan.

"Leli ahjuma? "

Matanya memperhatikan makanan itu sampai menemukan sebuah surat.

"Jungwon maafkan aku ya? Aku benar-benar tidak sengaja, aku tidak tahu kalau Maemi...ah sudahlah. Aku membuat kan mu makanan, kalau makanan kemarin aku buat dengan tidak ikhlas karena bukan aku yang salah, tetapi kali ini aku ikhlas.

Aku punya trauma dengan anjing, ya aku tahu aku pengecut :(

Jangan memakan ramen setiap hari, itu tidak baik bagi kesehatan. Lebih baik kau memintaku untuk memasak setiap hari, aku akan memasakkan apapun untukmu. Aku janji! Tapi tolong maafkan aku ya? Aku akan menuruti apa kata-kata mu, aku akan bermain denganmu, atau bahkan mengajakmu keluar.

Happiness Comes||JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang