Di kamar yang besar terdapat seorang laki-laki jakung yang tengah beradu dengan kingsize dan selimutnya, laki-laki itu belum enggan untuk bangun dari mimpinya. Entahlah apa yang ada di dalam mimpinya tersebut, sehingga ia enggan bangun dan bersiap-siap untuk mengantar kakaknya yang akan pergi ke negeri kincir angin tersebut.
" ADEKK.... LU MASIH MOLORR, BANGUN NAPA. NANTI KALO GUA UDAH DI BELANDA, SIAPA YANG MAU BANGUNIN LUUU... KEBOOO !!" Pekikan suara terdengar dari luar kamar sang laki-laki jakung tersebut.
" Eumm... elah masih ada kak ecaa juga, ribet amat lu." Jawab laki-laki jakung itu dengan suara pelan agar sang kakak pertama tidak mendengarnya.
" BANGUN GAK LUU !! GUA DOBRAK NIH PINTU AMPE RUSAK."
" Eumm.. BERISIK KAK BANYAK-BANYAK ISTIGFAR NIH GUAA. SANTAI AJA NAPA NANTI JUGA GUA ANTER KE BANDARA." Jawab laki-laki jakung itu dari dalam kamar dengan suara berteriak juga.
" Kakak, adek, udah jangan teriak-teriak dong malu sama tetangga, pagi pagi udah berisik." Ucap wanita paruh baya dari arah dapur untuk memperingatkan anak-anaknya itu.
Setelah keluarga tersebut sarapan bersama, mereka memutuskan untuk berkumpul di ruang keluarga, sebelum mengantarkan kakak pertamanya untuk pergi menuntut ilmu di negeri kincir angin.
" Kak nanti di sana jaga diri baik-baik Yaa,jangan lupa sholat lima waktunya jangan sampai ketinggalan, kesehatannya juga di jaga, dan belajar dengan giat. Inget kata-kata bunda ya kak." Ucap bunda kepada sang anak yang akan pergi menuntut ilmu untuk mengejar cita-citanya tersebut.
" Kakak juga jangan sampai kecapean." Tambah seorang pria paruh baya yang berada di hadapannya tersebut.
" Bunda sama Ayah tenang aja aku pasti bisa kok jaga diri baik-baik."
" KAK ARAAA... AYOO GUA UDAH DI SIAP NIH DARI TADI." terikan laki-laki jakung itu dari arah luar rumah yang lebih tepatnya ia berada di mobil, sebernarnya iya ingin menyampaikan banyak hal juga kepada sang kakak pertamanya tersebut, tapi karena rasa malu bercampur dengan gengsi yang tinggi dan rasa sedih akan kehilangan kakaknya untuk beberapa tahun, akhirnya iya lebih memilih untuk mengunggu di dalam mobil.
setelah berpamitan dengan orang tuanya, mereka ahirnya berangkat dan sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. sebelum kakaknya menaiki pesawat ia memberikan beberapa pesan kepada adik laki-lakinya itu.
" ezra nanti kalo kakak udah sampai di sana, untuk beberapa tahun kakak harus belajar, dan kamu harus bisa jagain bunda, ayah, sama eca yaa. jangan lupa doain kakak biar cepet lulus dan bisa kumpul lagi sama kalian." setelah mengucapkan itu kakaknya pergi menuju pintu pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me ? TMW ?
Teen FictionHaii gayss this is my first story, semoga kalian suka and maaf kalo ada kata-kaya typo atau kurang sopan mohon untuk di maklumkan. And one more makasih banyak buat kalian yang sudah berminat untuk membaca my story and I hope you happy, thank you. ...