At the end of the day
.
.
.
“Tentangmu akan menjadi pilu, mendekap rindu yang terus memburu. Walau aku tahu, tidak seharusnya aku rasakan itu.”
Cerita ini berawal dari kehampaan yang tidak berujung. Keputusasaan yang tidak terarah. Sangat buntu, namun tidak bisa berbalik arah. Kesunyian menimbulkan rasa takut kian kalut. Dia datang hanya untuk menatap, bukan untuk menetap. Lalu, dia datang untuk mendekap hanya untuk meninggalkan harap yang tidak pernah tersematkan. Harapan yang kejam, menjadi terjadi atau tragedi. Harapan yang keji, sesuai ekspektasi atau saksi.Kesaksian itu menjadi akhir yang menyakitkan. Sebuah perpisahan tanpa arti hanya meninggalkan sakit karena harapan itu sendiri.
Ditinggalkan tanpa kabar, bersamaan langkah yang dipilih mencoba untuk membuka hati. Hingga akhirnya hanya sebatas penonton cerita singkat di instastory.Setiap halaman tertulis namanya, bukan karena rindu. Hanya ingin memberi tahu, bahwa menjadikan nama-nama itu sebuah kalimat menyatu, tidak menjamin kata kita akan bersatu. Saat-saat penuh canda haru, akan ada saatnya berubah pilu. Diselimuti hangat oleh senja, mampu mereda segala sendu. Meski gelap berkepanjangan.
Hidup itu sebuah pilihan, cerita ini salah satu pilihan untuk menjadikan hati agar lebih kuat. Walau patahan-patahan masih berantakan. Sebuah pilihan untuk mengumpulkan serpihan kenang yang seharusnya dilupakan, kini diulas kembali. Luka yang sudah terkubur dalam, digali untuk merangkai kata, walau itu sedikit menyakitkan.
Namun, kembali lagi ke awal, bahwa inilah pilihannya.
Forgive the past to heal the wound in the heart................
Hai, aku kembali... kali ini akan menceritakan kisah aku sendiri selama ini. Ini rahasia kita, yaa
Selamat membaca....
KAMU SEDANG MEMBACA
At the end of the day
RomanceAt the end of the day... "Tentangmu akan menjadi pilu, mendekap rindu yang terus memburu. Walau aku tahu, tidak seharusnya aku rasakan itu." Cerita ini berawal dari kehampaan yang tidak berujung. Keputusasaan yang tidak terarah. Sangat buntu, namun...