***
"Ori, kamu mau enggak nikahin aku?"
Bola mata objek yang diberi pertanyaan seperti itu sontak melotot lebar. Ia meneguk saliva guna menetralisir rasa gugup yang mendera secara bertubi-tubi. Degup jantungnya juga ikut serta melengkapi dengan berdetak dua kali lebih cepat. Rasanya pasokan udara di sana perlahan terserap setelah pertanyaan itu terlontar.
Sejenak, Ori hanya bisa terdiam. Berusaha kembali mencerna setiap kata yang diucapkan oleh wanita di hadapannya. Suasana rumah makan seafood yang mereka sambangi sedang ramai, namun tidak sesak. Tapi sesak di dalam hatinya itu datang begitu saja.
Ori terkejut, tentu saja.
Pria mana pun pasti terkejut ketika dia dilamar oleh wanita yang belum lama dikenalnya, bukan begitu?
"Kamu nge-prank aku, Val?"
Yang ditanya dengan sigap menggeleng. Menolak setuju dengan pertanyaan balasan yang diajukan oleh lawan bicaranya.
"Aku serius."
Kepala Ori mendadak pening. Dirinya sungguh tidak tahu harus memberi jawaban apa. Lagipula, rasanya aneh juga ketika seorang pria tiba-tiba dilamar oleh wanita.
Umumnya, bukankah pria yang harusnya lebih dulu melamar? Tapi kenapa seorang Valerie Indurasmi memiliki keberanian berbeda untuk membalikkan keadaan?
Apa emansipasi wanita itu benar-benar telah berkembang pesat di era modern seperti sekarang?
Jika memang benar begitu. Maka keberanian Valerie sekarang sepertinya patut diacungi ratusan jempol oleh para kawula muda yang masih gemar mengumpulkan dosa di luar sana.
"Aku tahu, kamu terkejut. Banget, ya? Pasti. Tapi, enggak tahu kenapa rasanya aku yakin banget sama keputusan ini. Kalau sekiranya kamu butuh waktu buat ngasih jawaban, aku bisa nunggu."
Walau suara Valerie terdengar begitu lugas dan optimist, tapi Ori tahu tersirat nada kekhawatiran di sana. Ori tidak merasa iba, hanya saja ia pun sama khawatirnya. Khawatir apabila jika dia tidak bisa membahagiakan Valerie di kemudian hari.
"Aku menghargai keberanian kamu, tapi apa enggak terlalu tiba-tiba, Val?"
Akhirnya Ori bersuara, ikut menatap manik bening perempuan yang masih betah menatapnya pula.
"Aku terlalu terburu-buru, ya? Hehe." Valerie tertawa hambar.
"Bukan, maksudnya bukan gitu." Ori refleks melambaikan kedua tangannya ke depan, "Maksud aku, kenapa enggak nunggu aku aja yang melamar kamu?"
Valerie tertunduk, tersenyum samar.
"Aku aja enggak tahu, kamu pernah ada hati atau enggak ke aku, Ri."
"Kamu perlu tahu meski kita kenal belum lama, tapi aku yakin sekali terhadap perasaanku ke kamu. Aku juga punya bayangan konsekuensinya, tapi aku mengenyampingkan hal itu dulu. Yang terpenting, aku sudah lega setelah mengutarakan maksud dan tujuanku. Jadi apapun jawaban apa yang akan kamu beri nanti, aku sudah mempersiapkan diri," lanjutnya lugas.
Valerie yang semula menunduk kini mendongak, menatap lurus mata Ori yang juga tengah menatapnya.
"Jujur, aku memang mengharapkan jawaban terbaik. Tapi aku enggak mau berspekulasi lebih dulu, supaya enggak terlalu jatuh nantinya."
"Kamu sudah tahu jawabannya, Val."
*****
Starring by:
Wendy Son as Valerie Indurasmi
Chanyeol Park as Choiri BagaskaraStarted : 14 September 2021
Finished : 26 November 2021[RE-PUBLISHED]
Written by © CZELEANNE
2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Down The Road
Romance[✔] Ori tiba-tiba saja dilamar oleh Valerie. Perasaan terkejut, heran, dan tidak menyangka berperang menjadi satu dalam benaknya. Karena, bagaimana bisa? *** Valerie Indurasmi, telah terbiasa hidup dengan status sendiri. Hari-hari ia habiskan hanya...