💚💚💚Mengendong tas mahalnya dan berjalan keluar kelasnya. Pulang sekolah adalah hal yang paling frey sukai. Tapi kali ini dia harus mengundur waktunya untuk pulang karna harus mencari si revan. Melangkahkan kakinya kearah lapangan volley karena revan sedang berada disana bersama anak anak lain. Rasanya malu entahlah tapi dia memberanikan diri untuk mendekat dan memanggil nama revan yang sedang asik bermain bola voly……
“revan…..” ucap frey
Disana ia cukup malu yang dipanggil hanya revan tapi kenapa semuanya ikut menoleh. Frey mengambil inisiatif untuk melambaikan tangannya ke revan agar revan segera berjalan kearahnya.
“wih wih jadian ya kalian?” ucap vio sambil terkekeh
“apaan si lo…” ucap revan lalu lari kecil kearah frey.Revan binggung adaapa kenapa frey menghampirinya apakah frey ingin berterimaksih karna telah ia telah menolongnya entahlah, yang pasti semua orang melihat mereka sebagai objek tontonan.
“ini…” ucap frey memberikan uang dengan pecahan terbesar kepada revan.
“hah?buat apa?” ucap revan binggung
“itu baso yang tadi, maaf ya aku lupa.” Ucap frey lalu lari meninggalkan revan karna malu berlama lama.Masih terheran heran dengan uang 100.000 ditangannya revan tersenyum tipis “lucu” baru kali ini dia menemui orang yang keliatan garang tapi sebenernya lugu. Mengantongi uangnya dan ia mengambil tasnya dan segera pergi.
“gua balik dulu…” ucap revan lalu meninggalkan lapangan
“dihh ngapain sik, ntaran lah.” Ucap vio
“udahhh biarin aja lagi kasmaran dia..” ucap tamaMencari keberadaan frey tidak mungkin gadis itu berlari secepat itu. Dia pasti ada disekitar sini, sambil clingukan dan ternyata dia menemukan frey yang masih berdiri diambang pintu gerbang sekolah. Hanya menebak pasti dia menunggu supirnya.
“frey…”
Menoleh dengan heran, kenapa revan malah memanggilnya apakah uang yang diberikannya kurang apakah baso itu lebih mahal sekarang. frey bergegas membuka tasnya dan mengobrak abrik tasnya. Hal itu membuat revan menyeringit heran.
“nih…cukup gak van?” ucapnya sambil menyodorkan 2 lembar uang berwarna pink.
“bukan ini frey, uang lo masih ada kembalian malah.” Ucap revan
“oh gausah kembaliannya buat kamu aja.”
“gimana kalo jajan batagor disana, gua traktir..” ucap revanBerfikir keras,,,jemputanya juga masih lama karena supirnya bilang kalo jalanan macet jarak rumah kesekolahnya cukup jauh . menatap revan yang memancarkan mata penuh harapan tak mungkin rasanya menolak ajakannya.
“oke..tapi aku maunya bayar sendiri.” Ucap frey menyetujui
“yessss….oke,yuk.”
“deket kan?”ucap frey ragu
“deket kok.”Akhirnya mereka pun berjalan beriringan, menuju tempat batagor yang di iming imingi revan itu. Disana mereka tak banyak bicara kondisi frey yang sangat minim Topix, lebih baik ia menjawab daripada membuat pertanyaan.
“oh iya frey kenapa kamu gamau temenan sama temen kelas kamu?” ucap revan heran
“bukan enggak mau, aku gabisa aku terlalu kaku.” Ucap frey jujur.
“owh gitu, gapapa sekarang aku temen kamu.” Ucap revan
“kamu temen aku??” ucap frey terheran.
“kenapa?gasuka ya?”
“bukan, tapi makasi udah mau jadi temen aku.” Ucap frey melemparkan senyuman kearah revan.Melihat senyuman itu rasanya dunianya berhenti, entahlah kali ini revan benar benar lebay. Sangat lebay biasanya dia yang membuat para kaum hawa mleyot kenapa dia malah mleyot sekarang?
“kamu kenapa mau jadi temen aku van?” ucap frey
“temenan sama siapapun itu gaperlu pakek alesan frey, yang perlu pakek alesan itu saat kita cari pasangan hidup buat kita nantinya.” Ucap revan tersenyum kearah frey.
“ohh gitu…”
“emang selama ini kamu temenannya kaya gimana?” ucap revan
“aku juga gatau, aku bakal nganggep mereka temen aku kalo mereka ngakuin aku sebagai temenya duluan. Kaya yang kamu lakuin.” Ucap frey
“aku gasuka temenan sama cewe frey, tapi aku mau jadi temen kamu. Aku gapunya temen cewe sebelumnya jadi kamu yang pertama. Kalo aku temen cowo pertama kamu enggak?hehehhehe”
“bukan aku punya banyak temen cowo malah dari pada cewe.”
KAMU SEDANG MEMBACA
K@KU
RomanceKeadaan yang berbeda dengan kepribadianku membuatku menjadi manusia kaku, dia tiba menyelamatkanku dari rasa itu. Rasa yang tiada henti menggerogoti pikiranku. KAKU itu ternyata bermetamorfosa menjadi rasa cinta, akankah dia rasakan hal yang sama...