Dalam gelap memandang penuh dengan penyesalan. Menembus keringnya aksara dibawah cakrawala, meletakkan semua dalam bingkai kenangan. Pada satu pagi ciptakan harap ku pada senja .hampa dalam kekosongan tenggelam dalam penyesalan yang tiada batas ,sampai pada akhirnya jauh dari lubuk hati , aku mencintai dirinya 'sangat'
Mengetuk datarnya lantai desah napasku meninggalkan tempat tidurku, kemudian menghempaskan badanku kekursi, kursi dulu tempat ia menungguku sampai malam sampai ia ketiduran kulihat manik matanya tertutup perlahan menjatuhkan cairan bening seperti tetesan embun, kau yang mengendap seperti candu membuatmu kembali tak semudah membalikkan telapak tangan sakit dadaku terenyak jantung nyaris berhenti , sakit yang hanya bisa disembuhkan oleh kematian..
Kuselipkan batang roko diantara dua jari kubakar tembakau kering dan nikotin kuteguk hangatnya kopi dengan sebuah bait pendek ,
Kutengadahkan kepala pada langit-langit kemudian ku buang asap tembakau ke udara.Dia slalu mentapku dalam pandangan penuh cinta , kenapa saat itu aku tidak bisa melihat dirinya netraku lebam hingga buat dia secara perlahan terlepas dari pandanganku aku menyesal aku frustasi terasa menyayat hati hancur berserakan.. dari malam berganti pagi siang kemudian malam terasa cuaca berdenyut ketika aku benar-benar merindukan dia pada satu pagi kuingin memeluknya dibawah senja mengetuk pintu keabadian ...waktu yang tidak bisa ku putar menunggu dia begitu lama menatap nya hingga perlahan dia terlepas.
Ku buang lagi asap ke udara untuk mentralkan pikiran ku kepejamkan mata dengan erat aku begitu merindukan nya seperti jemari senja yang lentik ,cahaya merayapi hati yang sedang pilu. Ciptakan harap ku pada senja coba merengkuh nya ku bungkus dengan rapi dalam cahaya tak terbatas aku mencintai dirinya bagai seorang penyair yang mencintai setiap bait kata.
Penyesalan yang hanya bisa disembuhkan oleh kematian jiwaku terbkaar gemetar tak terkendali.. cinta yang dia berikan cinta yang maha indah tergelar jelas di hadapanku aku tidak bisa melihat dirinya mataku gelap ketika dia dengan begitu indah dengan gaya bahasa yang indah menyatakan cinta nya aku tak bisa melihat diriku semua nya kaku membeku bagai es...aku terlambat merasakannya ,merasakan wahana jiwaku menggebu-gebu melayang layang tatapan nya membuatku terlempar ke surga meneyretku ke angkasa..
Kuhisap kembali dalam-dalam tembakau ku hempaskan asap ke udara ,kemudian mataku kupejamkan dengan erat
***
Berdiri didepan pintu dengan waktu yang begitu lama membawa seuntai bunga dan memberikanya padaku
jarum jam menunjukan 00.30 kulihat dia Mendudukan dirinya depan pintu menguburkan kepala nya diantara kedua tangan yang bertumpu dikedua lututnya
Ah maapin aku ,aku ketiduran sungguh aku tidak bohong a-ak-.." ucapnya gemetar wajahnya terlihat cemas
Aku capek bisakah kamu pulang .."ucapku ketus
Menghela nafasnya menyeka tanganya kemudian memberikan seuntai bunga dengan gaya bahasa yang indah dengan senyum tulus nya senyum yang mampu membingkai luka dalam mata, aku tau ia terluka aku tau ia kecewa aku tau seberapa besar ia kecewa aku tau aku tau itu.
Baiklah aku pulang tapi ini untuk mu kau tau ini bunga yang sangat indah untuk orang yang paling indah dalam hidupku ak-.."
Ku ambil bunga kemudian aku menutup kasar pintu sebelum ia menyelesaikan kalimatnya "terima kasih Rosie" brakk !!
Telinga ku tak mampu mendengar irama sahdu yang ia ucapkan kata-kata tulus yang ia ucapkan untukku aku seperti melebur diriku dalam serpihan buih belaka.
***
Kuberanjak dari kursi menyegarkan tenggorkan yang terasa kering menuangkan air ke gelas kemudian kuteguk. jarum jam menunjukan pukul 02.30 aku masih terjaga dalam lamunku ku hempaskan tubuhku ke kursi
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN (CHAENIE)
RomanceHal yang tidak akan pernah kembali dalam hidup kita adalah waktu