YOI GAESS!!! Mon maap nih Yee,,ini karya pertama gua di wattpad. Yaa walau pun hanya sebuah cerpen sh, hehe..😁bantu vote and komen ya gaes🍃💙__________________________________________
"CA! GUA SENENG BANGET!!!" Claura tiba tiba berteriak dari luar kelas lalu berlari memeluk Bianca.
"Ada apa sih, Ra?" Bianca tampak kebingungan melihat kelakuan temen sebangkunya.
"Wah.. gila nih anak!" Maria yang berada didekat Bianca, hanya geleng kepala melihat Claura.
"Bianca, Maria, kita bertiga terpilih menjadi peserta cerdas cermat!"
"APA?!" Maria dan Bianca menganga mendengar perkataan Claura.
"Kenapa gua dipilih? Gua kan gak pinter! Lu salah denger kali!" celetuk Maria bertubi tubi.
"Gua punya buktinya kok, nih surat Dispen kita." Claura melebarkan sebuah surat yang terlipat rapi. Mereka membaca surat itu bersama sama, semua omongan Claura pun terbukti benar adanya.
"Sial! Kenapa gua dipilih sih?! Matematika pula! Gak bener nih surat!" Maria menyeribut surat itu dari tangan Claura lalu bergegas ke kantor guru untuk memastikan isi surat itu fakta atau hoax. Dasar Maria! Disitu kan sudah terpampang jelas kop surat dari sekolah juga tanda tangan dari kepala sekolah, jadi mana mungkin hoax!
Berapa menit kemudian, Maria keluar kantor dengan raut wajah datar. Bianca dan Claura langsung menghampirinya dan bertanya tentang surat itu.
"Iya, kita dipilih kepala sekolah langsung." Ujar Maria datar. Seneng gak sebel juga gak, Biasa aja.
"Kalau gitu, kita harus lebih rajin lagi belajarnya." Bianca dan Claura bertepuk tangan pelan, rasa senang mereka jelas terlihat dari raut wajah yang gembira juga senyum lebar yang terukir di bibir mereka.
"Menurut gua, ini berita yang buruk. Jadi, gak usah terlalu senang, biasa aja!" ketus Maria menarik tangan Claura lalu mengembalikan surat Dispen itu.
Tak lama, Habibi dan kawan kawannya menghampiri mereka. Bianca dan Maria merasa aneh dengan hawa yang datang bersama dengan rombongan Habibi , seperti hawa membunuh. Namun Claura malah merasa senang, ia berpikir Habibi pacarnya pasti ingin mengucapkan selamat padanya.
"Sayang! Gua terpilih sebagai peserta cerdas cermat, keren kan..." Kata Claura seraya merangkul sebelah tangan Habibi.
Habibi melepaskan rangkulan Claura dengan kasar.
"Selamat! Atas terpilihnya Lo jadi murid cerdas cermat dan jadi mantan gua." Ujar Habibi menatap Claura sinis serta penuh kebencian.
"Maksud Lo?" Tanya Claura yang tak mengerti perkataan Habibi.
"Mulai detik ini, kita putus! Gua males sama cewek egois kayak Lo!" Claura terkejut dengan Habibi yang tiba tiba terlihat sangat marah padanya hingga mengakhiri hubungan mereka yang sudah berjalan hampir setahun.
"Kenapa lu mutusin gua? Salah gua apa?" Tanya Claura masih belum mengerti.
"Karena Lo kepilih jadi murid cerdas cermat! Seharusnya yang kepilih itu gua dan temen temen gua gerombolan cowok cowok pinter! Bukan Lo, Lo semua gak ada apa-apanya! Dasar egois! Lo pasti nyogok kepsek biar terpilih lomba! Iya, kan?!"
Jleb!
Claura merasa dadanya sangat sesak, lehernya seperti habis dicekik, air mata berlinang setelah mendengar ucapan Habibi sang mantan kekasihnya.
"Lo jangan sembarangan ya kalau ngomong! Sialan banget mulut Lo! Punya mulut tuh di Jaga! Katanya cowok!" Maria gak bisa diam saja melihat salah satu sahabatnya yang disakitin habis habisan sama cowok Brengs*k kayak Habibi. Dia mulai mendorong tubuh Habibi dan memancing keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.M.C
Short Story"Mulai detik ini, kita putus! Gua males sama cewek egois kayak Lo!" Claura terkejut dengan Habibi yang tiba tiba terlihat sangat marah padanya hingga mengakhiri hubungan mereka yang sudah berjalan hampir setahun. "Kenapa lu mutusin gua? Salah gua a...