"LU SICHENG!! KEMARI KAU!"
Terdengar sebuah teriakan menggema keseluruh penjuru rumah. Entah apa yang telah terjadi, tetapi sesuatu yang berada didepan matanya benar-benar membuatnya ingin melahap siapapun sekarang juga.
"Tong Yao, kenapa harus berte- ri... ak... wow..."
"Ada yang bisa menjelaskan kenapa ini sangat berantakan?"
Tong Yao menatap Lu Sicheng dengan garang, tak lupa kedua tangannya sudah bertengger manis pada sisi masing-masing pinggang. Dia ingat sebelum pergi dia sudah merapikan rumah, terutama ruang bersantai dengan bersih dan rapi. Tapi apa yang dilihatnya sekarang sungguh diluar dugaan.
Lu Sicheng yang tidak mengerti apa yang telah terjadi hanya bisa terdiam speechless melihat keadaan ruang bersantai sekarang. Mulai dari makanan kucing yang berceceran dilantai, botol-botol air mineral yang sudah menggelinding disekitar meja, hingga bercak air dari akuariumnya telah mengotori lantai sekitar. Sudah seperti rumah yang terkena badai, sangat kacau.
"Lu Sicheng! Aku sudah membersihkannya seharian sebelum pergi menemui dewa Ming. Sekarang aku benar-benar lelah. Apa yang sebenarnya kamu lakukan? Aku selama ini tidak pernah memintamu untuk melakukan pekerjaan rumah karena waktu luangku lebih banyak darimu. Hari ini hari liburmu dan aku hanya menyuruhmu untuk menjaga rumah dan memberi makan Da Bing. Apa yang terjadi sekarang? Dan dimana Da Bing? Kamu sudah memberinya makan?"
Tong Yao berusaha untuk tidak terlalu meledak, dia tidak ingin menguras habis tenaganya yang sudah sanga terkuras untuk berfikir bersama dewa Ming selama 2 jam. Dia sudah terlalu lelah untuk marah hari ini. Dengan tidak mengalihkan tatapannya pada Lu Sicheng, ia melihat Lu Sicheng yang mengangkat kepalanya, menatap tepat kedua matanya dengan tertegun. Seperti tersadar akan sesuatu dan menyadarinya.Rasanya sekarang Lu Sicheng ingin memukul kepalanya sendiri. Dia ingat, 1 jam yang lalu Xiao Rui datang dan memberitahunya bahwa Da Bing sedang berulah di ruang santai, seperti sedang kelaparan. Dia yang saat itu baru mulai sesi tetris battle dengan Paus hanya berpesan pada Xiao Rui untuk membawa sekaligus memberi makan Da Bing dan dia akan mengambilnya setelah Tong Yao pulang. Dan dia juga bilang akan membereskan ruang bawah nanti. Nyatanya, dia terlalu berambisi mengalahkan Paus sampai dia mendengar teriakan Tong Yao dari bawah.
"Da Bing bersama Xiao Rui. Tadi dia kesini dan sudah memperingatkanku... tapi aku terlalu fokus mengalahkan Paus..."
"... dengan tetris battel. Tong Yao, maafkan aku," ucap Lu Sicheng dengan was-was. Dia sudah sadar sekarang. Benar-benar sadar telah menyebar bubuk mesiu disekitar rumahnya. Alarm tanda bahayanya telah berbunyi.
Hembusan nafas kasar terdengar dari mulut Tong Yao. Dia tampak mengusap wajahnya kasar, menutup mata, mengatur alur nafasnya untuk meredakan amarah yang terlanjur tercipta. Lu Sichen menatap Tong Yao dengan was-was. Dia benar-benar merasa bersalah sekarang. Melihat Tong Yao terdiam selama beberapa detik dengan aura yang menyeramkan membuatnya merinding seketika.
"Sekarang aku sedang tidak ingin marah. Aku mohon, berdirilah disamping akuarium bersama ketiga anakmu. Xiao Si, Xiao Cheng, Xiao Sicheng, tolong bantu mama mu ini untuk menjaga dia untuk tetap berdiri dengan tenang. Aku yang akan membereskan semua kekacauan ini," titah Tong Yao tidak terbantahkan.
"Aku akan membantu-,"
"Dage, jadilah papa yang baik dan temani anak-anakmu."Nyali Lu Sicheng seketika menciut melihat smirk tanpa belas kasih milik Tong Yao. Dia memilih menurut. Berdiri dengan tegap disamping akuarium ikan koi nya sembari memperhatikan punggung yang bergerak kesana kemarin didepannya. Guratan lelah terlihat sangat jelas di wajah wanitanya. Lu Sicheng benar-benar merutuki kebodohannya sendiri. Dia lebih memilih dimarahi berjam-jam daripada harus melihat Tong Yao diam membisu memberekan kekacauan dirumah mereka.
Setelah 30 menit berlalu, ruang santai sudah kembali terlihat bersih dan rapi. Tong Yao melirik sekilas pada Lu Sicheng sebelum melangkah meninggalkannya menuju kamar. Setelah dirasa Tong Yao menghilang dari padangan, Lu Sicheng melihat jam yang menunjukkan hampir jam makan malam. Karena merasa keadaan belum membaik, dia dengan segera mengirim pesan pada Xiao Rui memintanya untuk menjaga Da Bing malam ini lalu bergegas pergi untuk membeli makan malam. Dia tau dengan kesalahanannya kali ini dia mungkin akan kesulitan untuk membujuk Tong Yao, tapi dia harus berusaha karena tidak ingin melihat wanitanya membawa kemarahan dalam tidur yang akan berdampak buruk pada kesehatannya.===
10.44 WIB
15/09/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
(Fanfict) Falling Into Your Smile
FanfictionFanfict by YamaMiko ❌❌❌ DILARANG PLAGIAT ❌❌❌ "Sekarang aku sedang tidak ingin marah. Aku mohon, berdirilah disamping akuarium bersama ketiga anakmu. Xiao Si, Xiao Cheng, Xiao Sicheng, tolong bantu mama mu ini untuk menjaga dia untuk tetap berdiri d...