03 :

0 0 0
                                    

Neli menutup handphonenya dan meletakannya dimeja. Ia matikan lampu dikamarnya lalu ia nyalakan lampu tidurnya.

Sambil melihat lampunya yang remang-remang ia masih terfikir tentang ucapan Kia tadi sore.

"Apa gue maafin aja ya si Okta? Tapi apa bakal ngerubah semuanya?" Ia ingin merelakan namun masih meragu.

Neli malas berfikir keras,ia hanya memejamkan matanya lalu terlelap.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

"Nel,coba lo liat video yang barusan diupload sama Argan" Ucap Faya yang berjalan beriingan dengan Neli sama-sama menuju kelas

"Emangnya dia upload video apaan?" tanya Neli

"Cover nyanyi,Lo tau apa yang mengagetkan,first time dia covernya sama cewe" Ucap Faya heboh

"Mungkin covernya emang cocok sama cewe" Sahut Neli

"Kok lo ga kecewa si, Lo kan keliatan fans banget sama Argan"

"Suaranya doang, Argannya kagak ah gua" Celetuk Neli

"Masa, lo juga kelihatannya ga tau dia upload cover. Lo kan follow dia juga?"Tanya Faya

"Udah gak sekarang"

Faya cukup kaget dan bertanya
"Hah! Kenapa? Lo unfoll dia Nel?"

Neli mengangguk santai

"Ish, Kok diunfoll si. Kebiasaan si lo ngunfoll tanpa alasan" dengan mengangkat telunjuk jarinya kearah Neli

"Lagian dia aja ga follbck gua"

"Lo kaya ga faham sifat seleb aja. Kalo kita sering-sering komen apa yang dia post, lama-lama juga dia bakal mau follback lu" Jelas Faya Lebar

"Gue kadang malas ngemis follback sama orang yang gue dm diread doang!"

Faya yang penasaran langsung saja melanjutkan pertanyaannya
"Hah! Lo dm apa-an sama tu Anak?"

"Gue cuma nanya durasi ngedit video yang dia post,malah diread doang. Ya tanpa basa-basi gua unfoll dong"

"Lu-nya yang sensian,gitu aja langsung nganggep ke ati. Mungkin dia sibuk"

Neli mengerdikan bahunya. Saat persimpangan parkiran,ada lelaki yang berselisihan dengan mereka. Terlihat dari seragamnya, sepertinya ia anak baru pindahan kesekolah tersebut.

Anehnya, lelaki itu tersenyum namun hanya kepada Faya tidak ke Neli.

Mungkin temannya Faya, Batin Neli

"Cie senyum-senyuman" Ledek Neli setelah kira-kira agak jauh dari Cowo tersebut

"Elahh,dia temen gue. Temen gue pas waktu kecil"

"Ubeuh, temen lama. Ingat aja dia ama lo"

"Engga tau juga dia,guenya dah lupa. tapi karena orangtua kami juga temenan,jadi inget-inget aja gua" Ujar Faya

Neli kemudian terfikir,dia dulu juga punya teman semasa kecil, tapi rasa-rasanya tak ada satupun yang ia ingat.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Neli menyebrangi Zebra Cross menuju sebuah gerobak kaki lima yang menjual Mie Ayam. Ia sesekali ingin mencoba,biasanya ia hanya melihat lalu terus berjalan tanpa ada niat membeli.

"Hari ini rezeki Abang Mie Ayam ada" gumam Neli yang melihat penjual tersebut sepi, sepertinya Neli pembeli pertama hari ini.

"Bang, beli 2 bungkus ya! Satunya bedain aja kuah sama mie-nya" pinta Neli pada penjual tersebut

"Siap neng!" gerak cepat beliau menyumpit mie yang ada didalam wadahan tersebut.

"Duduk dulu neng" Kata beliau sembari menyerahkan bangku khusus yang dibawa sendiri oleh beliau

Neli mengangguk lalu mendudukan dirinya kekursi sederhana itu, ia membuka handphone dan melihat banyaknya notifikasi masuk, sepertinya pengumuman dari Bapa Wali kelas.

Sedangkan penjual tadi sepertinya mengeluarkan raut muka yang tidak nyaman.

"Neng, Saya ke WC dulu boleh gak? Kebelet banget" Ucap beliau

"Oh Iya, silahkan aja Bang,gak papa ini lagi ga mau buru-buru juga" Ucap Neli

Penjual tersebut pun berlari keWC terdekat dimesjid yang tidak jauh dari peletakan gerobaknya

"Pantes muka Abangnya tadi kek gitu" Neli menggeleng dan fokus lagi kegawainya.

Beberapa menit kemudian, terlihat mobil singgah didekat gerobak Mie Ayam tadi. Neli tak begitu menampaki nya karena ia sibuk mengetikan jawaban chat ke adik kelasnya yang menanyakan perihal ekstrakulikuler basket kepadanya.

"Salah ngechat ni anak, Mana ada cewe kaya gua ikutan ekskul Basket. yang ada sekarat gua, semua ekskul yang gue ikutin kemarin aja udah gue cerain" Gerutu Neli hingga terdengar oleh orang yang menyinggahkan mobilnya tadi

Orang tersebut sudah berdiri lama dibelakang Neli,ia tidak ingin mengganggu Neli yang sedang asik berbicara sendiri.

Disitu Neli bernyanyi-nyanyi tak jelas dan lama-kelamaan ia bosan dan mengeluh

"Aaaa.. Lama banget si Abangnya, berak kali ni abang, mana mata gue udah ngantuk lagi siang bolong gini"

Sambil melihat arloji ditangan kanannya. Orang yang baru datang tadi pun ikut melihat jam yang ada ditangannya juga. Namun ia tetap diam dan tidak ada niat untuk menanyakan kemana Abang penjual tersebut.

Terlihat laki-laki berumur 30-an tiba-tiba berlari kecil kearahnya

"Maaf yaa mba mas,saya lambat tadi ngebantuin kakek yang disana nyebrang jalan" Tunjuk Abang penjual kearah belakang.

Neli yang bergerutu tadi sontak menoleh kebelakangnya. Setelah Itu terdiam dan juga... terkejut. Sejak kapan orang yang dibelakangnya tersebut datang, sepertinya ia tidak merasakan tanda keberadaan orang sedari tadi.

"Ah gue ngomong mulu dari tadi jangan-jangan dikupingin dia lagi" batin Neli

Sementara Abang penjual membungkuskan pesanannya terlebih dahulu, Neli masih saja kepikiran dengan orang yang dari tadi diam saja. Hanya terdengar kalimat "Beli 4 bungkus bang" yang keluar dari mulutnya. Ia merasa risih karena celotehannya yang sangat terdengar dengan jarak yang tidak jauh tersebut.

Setelah menerima pesanan dan membayarnya,ia segera pulang dengan perasaan malu bercampur kesal.

"Gak sopan banget dah tu anak. Gue ngomong sendiri bukannya ditegur tanyain abang penjualnya kemana kek, ini diem ketauan banget pengen bikin gue malu anjir"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang