chap 2

747 153 18
                                    

Prittt

"Aku memberikan kalian istirahat selama 30 menit, jadi gunakan itu untuk beristirahat" Perintah ku setelah meniup peluit.

"Kyaaa (name) sangat keren, apa lagi saat berkeringat"
"Kyaa roti sobeknya keliatan"
"Pantas saja tubuhnya atletis, orang dia anggota eskul basket"

Teriakan teriakan itu tak ku pedulikan, dan lebih memilih meminum air minum ku.

"Sebentar lagi kita ada pertandingan melawan sma sebelah, jadi ku harap kalian bisa berlatih dengan bersungguh sungguh" Pidato singkat ku pada anggota basket yang lain.

Aku pun melihat ke arah kelas Seok yang sedang olah raga, aku mengerutkan kening ku saat melihat bibi Seok.

"Aku akan ke sana sebentar, untuk wakil setelah 30 menit tolong lanjutkan latihannya" Ucap ku dan melangkah menuju ke sana.

"Dasar anak sialan!!" Bibi park memukul bahu Tae Lee, aku pun mulai semakin mendekati nya.

"Apa yang terjadi bu?" Tanyaku, saat sudah dekat dengan bibi park.

"Anak ini sudah menampar pipi Seok, hingga ada bekas capnya" Jawab Bibi park membuatku terkejut.

Aku bingung ingin melakukan apa, yang membuatku hanya bisa diam.

"Kamu, ayo ke ruang guru!" Ucap bibi park dengan menarik kerah baju olah raga Tae Lee.

"Ma hentikan" Ucap Seok, mencoba menahan bibi park.

"Siapa kamu?, berani sama Seok ku" Ucap bibi park dengan masih marah.

"Mama"

"Siapa nama mu?" Tanya bibi park, tapi tetap tak di tanggapi oleh Tae Lee.

"Mama ku bilang hentikan!!" Teriakan Seok, membuat kami terkejut dan menoleh ke arahnya.

"Malu maluin tahu bangsat!!" Lanjut Seok, membuatku seketika emosi dengan ucapan nya.

Grep

"Apa yang kau ucapkan Seok?!" Emosi ku, sembari menarik kerahnya dengan tatapan mata tajam.

"(Name), lepaskan" Ucap bibi park membuatku mendecih sembari melepaskan nya.

"Tch, awas saja kau Seok" Decih ku kesal dan menghampiri bibi Seok setelah itu memeluknya dari samping.

"T... Tae, maaf" Minta maaf Seok pada Tae Lee.

"Mama pergilah" Pinta Seok, membuatku menghela nafas lelah.

"Ibu kita pergi saja, tinggalkan saja anak yang tidak tahu diri itu" Sinis ku dan membawa bibi park pergi dari situ.

"Nak (name), bukannya kamu lagi sekolah?" Tanya bibi park membuatku tersenyum lembut ke arahnya.

"Tidak apa apa bibi, lagian juga belajar tidak terlalu penting untukku" Jawab ku dengan senyuman lembut.

Kriet

"Udah pulang?" Tanya bibi park, aku melirik ke kiri ku.

"Ngapain ngendap ngendap gitu, kayak maling aja" Ucap ku datar sembari menutup mata.

"Ma.. Mama?! (Name)?!, sudah makan? Hehe" Balas Seok gugup membuatku menghela nafas lelah.

"Mama mau ngomong" Ucap bibi park, membuatku tidak membuka mata sama sekali.

"Seok, pindahlah sekolah" Ucap bibi Seok yang ku yakini membuat Seok terkejut.

"Sepertinya mama tidak memperhatikan soal Seok, karena pekerjaan mama tidak bisa ikut Seok pergi.. " Jelas bibi park.

".. Kamu bisa hidup sendiri kan, Seok?" Lanjut bibi park yang membuat ku menghela nafas lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Handsome Girl? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang