4

6 0 0
                                    

4 Januari 2020

Seorang gadis menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Pasalnya, ia bangun kesiangan, karena semalam ia belajar hingga larut malam. Tak lupa, gemaya menyiapkan sarapan untuk farhan. Setelah selesai barulah ia berangkat sekolah. Keadaan rumah pagi ini sangat sepi. Gemaya tidak tahu kemana para mahkluk  rumah ini pergi.

"Udah bangun kesiangan, rumah sepi lagi." Keluh gemaya.

Pagi ini, ia berangkat menggunakan motor kakaknya. Saat di perjalanan, gemaya menangkap sosok lelaki idamannya. Gemaya mengikuti kemana arah motor itu melaju.

Sebenernya bukan mengikuti tapi memang tujuan mereka sama. Yaitu, ke sekolah. Gemaya sengaja memarkirkan motornya di sebelah motor Farhan.

Farhan berjalan menjauhi area parkiran, gemaya dengan cepat menyusul Farhan.

"Hallo, farhan?" Sapa gemaya dengan senyum cerianya.

Farhan sama sekali tak membalas sapaan gemaya, bahkan sekedar melirik pun, tidak sama sekali. Farhan tetap berjalan tanpa menganggap kehadiran gemaya.

Walaupun begitu, gemaya tidak pantang menyerah. Ia tetap menanyakan hal random kepada Farhan.

"Farhan tau gak sama Farhan yang jago matematika? Namanya sama, gantengnya juga sama tapi lebih ganteng Farhan sih."

"Maya tadi kesiangan Han, tapi tenang aja. Maya udah bikinin sarapan buat farhan. Dimakan ya? Atau...mau makan bareng?"

"Farhan tinggi banget apa Maya yang kependekan ya?"

Ocehan gemaya sama sekali tak di gubris oleh Farhan. Bahkan saat mereka sampai di kelas pun, Farhan tetap tutup mulut. Gemaya dengan senyumnya, ia membawa bekalnya itu ke meja Farhan.

"Ini sarapannya, dimakan ya, Farhan?" Ucap Gemaya sembari meletakkan kotak bekal itu.

Farhan menatap kotak bekal itu tak suka. Dengan santainya Farhan memberikan kotak bekal itu kepada Ronald. Membuat Gemaya kicep. Dengan kesal, gemaya keluar kelas. Ia berlari ke arah toilet. Namun, sebelum sampai di toilet, tangan gemaya di cekal seseorang dan menyeretnya hingga ke belakang sekolah.

Gemaya di hempaskan begitu saja hingga punggungnya menabrak pohon beringin.

"Auhh ssshhh..." Ringisan gemaya membuat mereka tertawa.

Amora Amriliazzia, senior kelas 11 yang menyukai Farhan sejak masa pengenalan sekolah angkatan 2019.
Aina mehrunisa dan Faranisa merupakan anak buah Amora.

Amora mengangkat dagu gemaya dan ia berdecih merendahkan gemaya.

"Muka jelek aja so so-an deketin farhan. Bego lu!" Amora menoyor kepala gemaya.

Gemaya tidak tahu mereka siapa, alhasil ia hanya diam saja ketika mendapatkan perlakuan tak mengenakan itu.

"M-maaf tapi kalian siapa?" Tanya gemaya.

"Heh, dasar parasit! Lo denger ya! Gak usah deketin farhan lagi. Karena Farhan cuman milik Amora!" Bentak faranisa.

"Iya, dasar murahan. Ko, ada ya orang kayak Lo. Udah videonya kesebar eh masih berani nampakin muka sampah lo itu?!" Ucap Aina dengan menoyor kepala gemaya.

Gemaya menghempaskan tangan Amora yang mencengkeram bahunya.

"Maya rasa Maya gak ada salah sama kalian! Lepasin Maya!" Bentak gemaya.

Amora memelototkan matanya,"Berani ya Lo sama gue?!"

"Emang Kaka siapa, seenaknya giniin Maya!" Gemaya mulai berani. Ia tidak boleh takut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

33 Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang