"Hai kawan-kawanku" sapa Winter kepada teman-temanya yang sedang berkumpul di kantin.
"Gimana hukumannya? Enak gak?" tanya Ningning.
"Enak darimana? Yang ada kulit gue pada merah-merah nih, mana di lapangan tadi panas banget lagi" keluh Winter.
"Rasain lo, lagian gak ada kapok-kapoknya cari masalah mulu sama bu Yoo" ejek Ryujin.
"Gue gak sengaja tadi ketiduran di jam pelajarannya" bela Winter.
"Ya tetap aja lo salah bego" maki Ningning. Winter hanya memutar mata malas pada teman-temanya.
"Win itu kulit lo merah banget" tunjuk Yujin.
"Iya, gimana nih? Kalo mamih gue sampe tau, nanti gue kena marah lagi" ujar Winter panik. Pasalnya mamihnya itu sangat overprotektif kepadanya.
"Mampus anak mamih sih lo" ejek Ryujin lagi.
"SIALAN LO! Bukannya bantuin gue, malah ngejek gue mulu" ucap Winter kesal.
'Haha haha ha'~tawa mereka semua, melihat wajah panik Winter.
"Lo ke UKS aja Win" saran Ningning.
"Bagus juga saran lo Ning, gak kaya Ryujin, bisanya cuma ngejek mulu" sindir Winter.
"Elah baperan amat lo" ujar Ryujin.
"Udah ah, gue mau ke UKS dulu, nanti kalo guru nanyain gue, bilang aja gue lagi sakit, heh he, bayy" pamit Winter yang langsung pergi menuju ke UKS tanpa mendengar balasan dari teman-temannya.
"SIALAN" maki Ryujin.
~💕~
'Ceklek'~
Karina membuka pintu UKS dan segera menghampiri orang yang sedang berbaring di ranjang UKS.
"Winter bangun" ucap Karina berusaha membangungkan Winter yang sedang tidur.
'Eeemmmm'~
Karina memutar mata malas, karna Winter belum bangun juga.
'Gak di rumah, gak di sekolah, kalo di bangunin susah banget'~batin Karina kesal.
'Srreeet'~
Karina menarik paksa selimut yang di gunakan Winter, sontak hal itu pun membuat Winter terkejut.
"APA-APAAN SIH LO!!?" bentaknya, tanpa tahu bahwa yang menarik selimutnya tadi adalah Karina.
"APA?!" tanya Karina, ketika Winter sudah mulai sadar, bahwa yang sekarang ada di depannya adalah dia.
"Eh, ibu" ucap Winter tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Karina yang melihat ekspresi bodoh Winter pun, hanya menampilkan wajah datarnya saja.
"Badan kamu merah-merah, kenapa gak cepet di obatin?" tanya Karina.
"E-emm i-itu, penjaga UKS nya tadi ada urusan, jadi belum di obatin deh" jawab Winter gugup, takut kena marah Karina. Karna Karina kalo lagi marah jauh lebih menyeramkan ketimbang marahnya mamihnya.
"Ckk, nyusahin aja, kamu kan bisa ngobatin sendiri" ketus Karina.
"Aku gak tau nama obatnya apa" ucap Winter pasrah, jika ia nanti kena marah Karina lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't I Love You?💕
FanfictionTak bisakah aku mencintaimu? Hatiku ingin melindungimu lebih dari orang lain Tidak bisakah kau menerimanya? Di dalam hatimu Tidak bisakah aku tinggal di sana? Aku ingin menjadi orang yang paling berharga bagimu Jadi terimalah hatiku ~⭐️Winter Kim⭐️~