1

208 12 1
                                    

" hiks.... huek ! "

itu suara kanabin kecil saat menginjak usia 5 tahun. pria manis yang kerap di panggil bibin itu sedang berada di toilet sekolahnya. bibin sudah masuk ke taman kanak kanak saat ini.

terdengar ada suara langkah kaki mendekat ke arah bilik kamar mandi. itu xigran, ia sangat khawatir dengan keadaan bibin. saat hendak menjemput bibin di kelasnya, ia tak menemui bibin. biasanya bibin yang selalu menjemputnya.

" uuuh bibin kenapa ?? bibin kenapa muntah terus ? " tanya xigran sembari memeluk bibin kesayangannya.

bibin yang merasa mualnya sudah sedikit berkurang, langsung memeluk balik xigran. ia mengelap ingus nya di seragam sekolah xigran. tentunya xigran tak marah.

" hiks... perut nna bibin sakit. bibin mau pulang sama mama hueeee " tangis bibin pecah.

xigran kecil saat mendengar tangisan bibin semakin membesar tentunya ia panik. ia bingung harus bagaimana. jika ia memanggil guru, maka bibin harus ia tinggal. ia tak mau meninggalkan bibin, nanti bibin semakin sedih.

xigran pun ikut menangis dengan keras. entah mengapa, ketika bibin sedih ia ikut sedih.

tangisan keras kedua bocah kecil ini didengar oleh salah satu guru. guru tersebut menghampiri mereka berdua yang keadaan nya sudah sangat berantakan.

" astaga bibin, xigran.... kenapa? ada yang ganggu? ayo kita ke kelas dulu " ucap guru tersebut khawatir.

xigran memegang lengan gurunya dengan kedua telapak tangannya. matanya menatap binar guru nya.

" bu guru, bibin nda bisa masuk kelas. bibin sakit bu guru. xigran nda mau bibin mati. nanti xigran nda bisa main mobilan sama bibin lagi " ucap xigran kepada gurunya sambil menahan isak tangis.

gurunya yang mengerti maksud xigran, langsung menatap ke arah bibin.

" bibin sakit? apanya yang sakit? kita ke uks ya? " bujuk bu guru.

bibin menggeleng, lalu mengucapkan 1 kalimat.

" mama " katanya.

" iya bibin, ibu telfon mama buat jemput bibin. tapi sebelum mama datang, bibin istirahat dulu di uks. nanti ibu guru temenin ya " kata bu guru.

bibin semakin mendung, ia menggeleng kuat.

" nda mau ! bibin mau nya di temenin xigran aja " protes bibin.

bu gurunya sangat pusing. kenapa anak anak sekarang banyak mau nya? manja tapi sedikit menggemaskan.

" yasudah, ke uks di temenin xigran ya? nanti ibu buatin teh untuk kamu " pasrah bu guru.

bibin pun senang. ia memeluk xigran dengan erat. mereka pun membawa bibin ke uks.

***

bibin sekarang sedang di rumah sakit, tepatnya di ruang icu. semenjak ia di uks, ternyata sakit di perutnya dan rasa mualnya semakin bertambah. perutnya terasa sangat melilit sehingga membuat wajahnya pucat pasi.

xigran yang melihat sahabat kecilnya seperti itu sangat khawatir. ia menangis di pangkuan gurunya yang sibuk menelfon mama bibin.

saat mama kinan, lebih tepatnya mama bibin, hendak membawa bibin segera ke rumah sakit, xigran ingin ikut. tapi bunda xigran melarang. karena ia tahu bahwa xigran hanya akan mengganggunya.

" udah nan langsung bawa aja bibin nya. xigran jangan dibiarin ikut, dia nanti pasti nangis terus " ucap bunda vera alias bunda xigran.

tentunya mama kinan tak tega melihat xigran yang sangat mengkhawatirkan anaknya. namun apa boleh buat, anaknya harus segera dibawa ke rumah sakit.

pregnant? | bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang