saya ingin tidur

120 21 37
                                    

saya ingin istirahat. badan saya sakit-sakit, tulang saya ngilu, mata saya tegang, kepala saya panas. gila, pikir saya. saya masih tetap bergerak seakan tubuh ini bukan milik saya. ada hal lain yang menggerakkan badan saya. tentu itu bukan perintah dari otak saya. namun, saya tetap saja bergerak.

saya ingin pergi. saya hanya ingin pergi dari kincir roda yang tidak pernah berhenti. saya terus diajak berlari meski harus terengah, terseok, ataupun ada yang tertinggal di belakang. namun, saya terus dipaksa berlari. saya harus terus menatap ke depan. tidak ada waktu bagi saya melihat ke belakang. kaki saya harus berlari dan atensi saya harus terpaku ke depan.

saya hanya ingin tidur. saya hanya ingin tidur di atas kasur empuk sambil mendekap guling saya yang apak. membenamkan wajah di atas bantal kapuk yang lembut. memejam lalu bermimpi tentang tempat yang saya bangun sendiri di dalam kepala saya atau menikmati wahana reminisensi waktu-waktu lampau.

namun, ya, begitulah. saya hanya manusia kecil di antara kerumunan manusia. tidak akan ada yang peduli. saya pun juga tidak peduli. memangnya, sejak kapan saya peduli pada dunia?

saya ingin tidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang