A Song From Black Lake

499 46 13
                                    


⚠️warning! mengandung konten nsfw 18+ yang eksplisit, buat yang gak nyaman better to closetab. male x male. siren!wwx. typo(s). I don't own anything except the story line, all character is belong to MXTX.

feedback is highly appreciated.

enjoy!

.
.
.
.

.
.
.
.

Perahu itu bergerak tenang di atas permukaan air yang sehitam jelaga. Air itu benar-benar hitam dengan kabut di sekitarnya, membentengi jarak pandang siapapun yang terjebak di atas perahu tersebut. Kalaupun ada serangan dari berbagai arah, seseorang tidak akan mengetahuinya. Atau, kalau-kalau ada sesuatu yang muncul tiba-tiba dari dasar air, juga akan sulit mendeteksinya. Air di sini terlalu tenang dengan energi Yin yang begitu pekat.

Perahu itu tidak dikendalikan dengan dayung, benda itu bergerak dengan sendirinya, kemudian berhenti. Entah di tengah atau di pinggir permukaan, sekali lagi, karena kabut yang begitu tebal, dia tidak tahu posisinya ada di mana saat ini.

Seseorang berdiri di atas perahu tersebut. Sama halnya seperti air di sekitarnya, dia begitu tenang, tidak ada secuil pun keraguan maupun kekhawatiran dengan situasi di sekitarnya. Sosoknya begitu tinggi, tegap dan agung. Jubah peraknya terjuntai, dengan motif serta pola-pola awan sederhana, namun tidak menghilangkan kesan elegan dan mewah dari dirinya. Di balik jubah itu, terlihat hanfu seputih salju yang sama panjang dengan jubah yang ia kenakan. Dia mengenakan sabuk pinggang berwarna senada dengan jubahnya, dengan rumbai batu giok putih di sisi kirinya.

Sosok itu memiliki perawakan tinggi dengan postur tegap nan kokoh yang membuat siapapun akan mengetahui kalau ia adalah sosok yang tegas dan kuat hanya dengan sekali pandangan pertama. Dia memiliki kulit seputih salju pertama yang baru saja turun dari langit. Kedua alisnya terukir tajam dan tebal, dengan hidung mancung yang terpahat begitu sempurna, serta bibir tipis dengan warna merah muda seperti bunga tulip di musim semi. Garis wajahnya kokoh dengan rahang yang tegas.

Di bawah sinar rembulan, sosok itu tampak begitu mengagumkan dan amat rupawan dengan rambut panjang sehitam jelaga yang terikat rapi, dengan pita dahi berpola awan melingkari dahinya. Alam seperti berkonspirasi untuk membuat sosok itu terlihat lebih memesona; dengan angin malam berembus perlahan, helaian rambut hitam sosok itu melayang lembut mengikuti pergerakan angin. Kesan dingin yang tak terbantahkan menguar dari pria tersebut, wajahnya seperti tidak memiliki emosi. Seseorang tidak akan bisa menebak bagaimana suasana hatinya sekarang, karena tidak ada ekspresi apapun di sana.

Di tangannya, ada sebuah pedang yang ia genggam, masih terlapisi sarung berwarna perak yang berkilauan. Pangkal pedang itu memiliki ukiran rumit, tampak kokoh, dingin dan menawan di saat yang bersamaan. Itu hanya sebatas pedang, namun aura yang dipancarkan tak terbantahkan; jelas itu bukan pedang sembarangan. Entah sudah berapa banyak nyawa atau makhluk-makhluk lain yang sudah merasakan bilahnya yang sedingin es nan tajam mematikan.

"Lan-Er Gongzi?! Lan-Er Gongzi!"

Suara-suara beberapa orang terdengar di pendengarannya yang tajam, jelas memanggilnya dengan penuh kekhawatiran dan kepanikan. Suara-suara itu perlahan menjauh, menjauh, dan menghilang.

Seperti namanya; Danau Hitam, danau ini memiliki air sehitam arang dengan kabut tebal yang disebut sebagai Kabut Tanpa Jejak. Kabut yang membuat siapapun terjebak di dalamnya sendirian, bahkan bisa membuat seseorang menghilang tanpa meninggalkan jejak apapun. Jika kau selamat, kau akan ditemukan di tempat yang tidak terduga. Satu hal yang perlu dilakukan saat terjebak di dalam kabut ini adalah harus tetap tenang, dan tidak melakukan tindakan yang ceroboh, seperti berteriak-teriak meminta tolong, atau berusaha melarikan diri, mencari jalan keluar. Kau hanya harus bersikap tenang, dan menunggu hingga kabutnya menipis.

A Song From Black Lake [WANGXIAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang