Sheila & Dafa

Grand Depok city

Sorot matanya yang teduh

Senyumnya yang manis

Wangi aroma parfumnya

Aku rindu.

Badannya yang tinggi

Membuat ku ingin selalu memeluknya.

Tuhan,

Terimakasih yaa ENGKAU telah kirimkan dia untuk hadir dikehidupan ku.

Untuk menemani hari-hari ku

Untuk menjadi teman baik ku

Pendengar ku

Sahabat ku

Guru ku

Kekasih ku

Semua sudah ada dalam dirinya.

***

Yang, "notif hp ku berbunyi".

Iya sayangg, "aku membalasnya".

Hari ini kamu masuk pagi ya? "Tanyanya".

Iya yang, kalo kamu? "Balas ku".

Iya sama aku juga masuk pagi, ayang nanti pulangnya aku jemput yaa.. kita makan bakso aci di GDC  (Grand Depok city).

Ngerepotin gak? "Tanya ku".

Enggak ko, "balasnya".

Oke deh. makasih yaa, "balas ku".

***

Senja di Sore hari.

Seneng banget bisa naik motor boncengan berdua sambil liat senja.

Hiruk pikuk jalan raya

Serta gedung tinggi yang masih dalam proses pengerjaan.

Entahlah, gedung tinggi itu akan digunakan untuk apa? Kami berdua pun tak tahu.

Bakso aci.
Pedas
Gurih
Hangat
Gurih
Nikmat sekali rasanya.

Kita yang tengah asik menikmati bakso aci sambil bercerita banyak hal. Sampai lupa bahwa hari sudah larut malam.

Dan kami pun pulang.

Semua terasa begitu terasa indah. Terima kasih yaa..

Maaf kalau tadi aku mencubit mu.
Karena kamu datang terlambat. Sakit ya cubitan aku? Hehehe maaf yaa ganteng.

***

Sayang makasih banyak yaa udah ngajak aku makan bakso aci, enak banget baksonya Aku sukaa. "Aku mengelus-elus pundaknya".

Alhamdulillah kalo kamu suka, aku jadi senenh. Iya sayang sama-sama, "ujar Dafa".

Ayangggg, "dengan panggilan lembut aku membisik di telinganya"

Emmmmm, "ujar Dafa".

Muter-muter dulu yuk yangg, "pinta ku".

Ehh udah malem sayanggg, "ucap Dafa".

Ayok ayang sekali ajaa.. aku kangennnnn, "pinta ku".

Emmm yaudah iyaa kita muter-muter GDC yaa, "ucap Dafa".

Asikkkkk. Makasih yaa ayangggg, "Aku memeluknya dengan erat".

Iyaa, tapi sekali puteran aja yaa. Abis itu kita pulang, "ucap Dafa".

Ayangggg aku masih kangen, "aku bersandar di pundaknya".

Iyaiya nanti kan kapan-kapan kita main lagi, "ucap Dafa".

***

Tuhan,
Ini semua terasa begitu sangat indah.
Aku memang gak tau ini semua sampai kapan?

Yang jelas saat aku bersamanya
Aku selalu berdo'a
Agar waktu berjalan pelan-pelan.

Tuhan,
Aku sangat sayang padanya.

Egoiskah aku jika aku meminta agar dia terus bersama ku?

Egoiskah aku meminta dia untuk menjadi milik ku seutuhnya?

Egoiskah aku meminta dia agar terus berada di samping ku?

Karena kalau lagi sama dia.
Bahkan hari terberat pun
Semua akan terasa jadi lebih ringan.

Intinya kalo lagi sama dia tuh semua terasa baik-baik saja.

Dafa Anggara bandromeda

Nama yang selalu aku selipkan di selah-selah do'a ku.

Nama yang selalu ku tulis dalam buku harian ku.

Nama yang selalu aku sebut-sebutkan di dalam cerita ku. Sampai teman-teman ku pun bosan mendengar. Katanya Dafa terus yang diceritain.

Dafa...
Tetaplah menjadi Dafa yang aku kenal
Jangan berubah yaaa..

Dafa yang baik
Dafa yang gak pernah bosen dengerin keluh kesah ku.

Dafa yang teduh
Mampu menenangkan ku saat aku takut menghadapi kerasnya dunia.

Dafa yang lucu
Yang bisa membuat ku tertawa.
Aku ingin selalu tertawa bersama mu.
Makasih ya Dafa.