"Zetta liona meliysa ,apa apaan kamu dapat nilai segini!" teriak ayah Zeze di depan wajahnya
kepalan tangan terus saling meremas satu sama lain menghilangkan rasa gugup sekaligus rasa ketakutan yang Zetta rasakan
"t-tapi nilainya udah 90 yah...." gagap Zetta
"90 ITU BELUM CUKUP, KENAPA KAMU GA BISA 100 HAH?!" suara ayah Zetta semakin meninggi
"CONTOH ITU ADIKMU NILAI SELALU 100!"
Plak!!!!
sebuah tamparan mendarat di pipi tirus Zetta membuat sang empu meringis kesakitan dan menahan tangisannya mati matian
biasanya sang ibu akan membatunya tapi sekarang ibunya sedang dinas di luar kota tidak tahu akan pulang kapan
"maaf....yah Zetta janji bakal usahain nilai 100 buat ayah" jawab Zetta dengan suara akan menangis
"Halah bullshit!!, masuk kamar kamu anak ga berguna" teriak ayah Zetta kembali sembari menjatuhkan barang barang di ruang tamu
berjalan menaiki tangga dengan ketakutan dan air mata yang sudah jatuh begitu saja , tidak Zetta tidak kuat terus terusan berada di rumah ini ia harus keluar
bahkan jika untuk memutuskan ikatan keluarga ini ia akan lakukan lagi pula ada penerus perusahaan milik ayahnya yaitu adiknya sendiri
"gue ga akan pake uang sepeser pun dari keluarga ini, gue bakal hasilin uang gue sendiri" geramnya sembari mengusap air mata yang terus terusan jatuh
dengan cepat Zetta membereskan baju baju pentingnya dan peralatan lainnya seperti skincare, buku penting, dan surat rahasia mendiang kakeknya.
selepas menyelesaikan nya Zetta membuka jendela rumahnya dan berjalan pelan pelan menuju keluar, tak lupa surat kecil untuk ibunya
langsung pergi menggunakan motor bekas ninja kesayangan nyaFor mom. 💌
and fuckking dad!🖕
KAMU SEDANG MEMBACA
Zetta
Teen Fiction"Gausah ikut campur kehidupan gue! kita baru kenal" "Gak! gue mau selamanya ikut campur kedalam hidup lu yang sepi" "sialan"