Kos kosan

2 0 0
                                    

udara dingin menyeruak di sekitar kota Yogyakarta, jam pun sudah menunjukkan pukul 02.00.
dengan perasaan ketakutan ia terus menjalankan motornya

bukan! bukan hantu yang Zetta takuti namun pembegal Jogja atau di sebut juga klitih, yang bukan membegal barang barang berguna dari korban tapi nyawa korban sendiri

"shit!! kontrakan yang masih buka jam segini dimana coba" kesal Zetta sembari melihat spionnya takut jika dibuntuti

Brum!!!

suara dentuman motor ramai memasuki daerah jalan kosong dan lapang dengan memakai baju serba hitam dibaluti senjata tajam membuat Zetta panik tidak karuan

"anjing!! klitih pasti" panik Zetta menaiikan kecepatan motornya

"WOY!! BERHENTI LU" teriak salah satu anggota yang di duga Klitih itu

Zetta tidak memperdulikan teriakan laki laki itu walaupun jantungnya seperti hampir copot bahkan tangannya untuk menyetir motornya gemetaran

"gue bisa aja lawan mereka tapi ga mungkin keroyokan juga tolol!" ringis Zetta

dengan kecepatan yang sudah maksimum tak sengaja Zetta melihat ada lorong lorong kios yang sunyi dan gelap, dengan cepat Zetta langsung saja masuk ke dalam lorong lorong kios yang ada di sebrang jalan dan mematikan motornya lalu berdiam diri di dalam.

"Tuhan tolong.....gue ga mau mati sekarang, masih banyak hal yang mau gue laukuin" takut Zetta sembari berdoa

suara motor itu kembali terdengar bahkan masuk ke dalam kios
"Woy!! mana tuh cewe, keluar lu" teriak laki laki di ujung lorong gelap

"berani aja malem malem motoran awas aja lu kalo ketemu gue habisin" lanjut temannya

Zetta menggigit bibirnya berusaha menahan tangisannya bercampur panik

"Ga ada Bos! balik aja gas cari mangsa lain" ujar salah satu orang yang berjumlah sekitar 10 orang

Brum!
suara motor kembali menyala dan sekumpulan Klitih itu pergi meninggalkan lorong kios yang di buat bersembunyi Zetta tadi

"huft....Yaampun syukur BANGET!" senangnya menyederkan kepalanya ke tembok lorong

"Santai aja mba hahaha"

namun dengan tiba tiba ada suara persis di samping Zetta membuat dirinya hampir mati disitu juga

"ANJING!! YALLAH" kaget Zetta bahkan sampai menjatuhkan diri ke belakang

laki laki dengan badan semampai memakai sepatu hitam berbalut jaket kulit dan masker hitam walaupun wajahnya hanya setengah karna minim cahaya itu tersenyum dan berdiri

mengulurkan tangannya untuk Zetta sembari tersenyum manis sampai membuat Zetta terdiam beberapa saat memandangi ketampanan laki laki itu.

"gue tau gue ganteng" smirk laki laki itu

Zetta yang tersadar mengedipkan matanya berulang kali
"ekhm gue bisa sendiri" kesal Zetta menahan malu

Tangan laki laki itu masih mengulur ke arah Zetta membuat dirinya menaikan alisnya bingung

"kenalin, Rajendra"

Zetta yang bingung hanya langsung menarik tangan itu dan memberi tahu namanya

"Zetta." singkatnya

Jendra masih tersenyum ke arah Zetta yang sedang membersihkan jaketnya yang kotor akibat jatuh terjengkang tadi

dengan tangan yang kembali terulur, Jendra merapikan rambut Zetta yang berantakan membuat Zetta terdiam kaku saat Jendra melakukan itu.

"Kotor and berantakan makannya gue bersihin" ujar Jendra selepas membersihkannya

"o-oh iya makasih" gugup Zetta

"btw lu cewe ngapain malam malam disini? udah jam 02.00 lagi, makanya tadi dikejar klitih kan" kekeh Jendra

"ada urusan" singkat Zetta sembari menaiki motornya

"gue dulu-"

Jendra menahan pundak Zetta
"bareng ya? motor gue di ambil tadi sama klitih"

"lah? kok barang lu" bingung Zetta

"cerita nya panjang, boleh ya?"

"gak."

"sampe Malioboro aja dah deket situ selebihnya lu boleh pergi, atau lu lagi butuh apa bisa gue bantuin" pinta Jendra dengan wajah ringisnya

zetta yang berfikir 2 kali pasti laki laki itu tau dimana Kontrakan yang masih buka di jam segini

"oke, gue anterin tapi bantuin gue cari kossan" syarat Zetta

Jendra menaikkan alisnya bingung
"jam segini? ya mana ad-"

"oke bye..."

"EH TUNGGU!, oke oke gue bantu cariin" setuju Jendra yang langsung melompat ke jok motor Zetta

"PELAN ANJIR JATOH NANTI, LU KIRA BADAN GUE LEBIH GEDE DARI PADA LU" kesal Zetta

Jendra menggaruk tengkuknya
"hehe sorry"

****

Brum.....

kendaraan zetta dan Jendra sudah sampai di depan sebuah kos kosan lumayan elit di kawasan jogjakarta

"nah ini Zet" ucap Jendra

"zet zet emang gue keset" sindir Zetta

"sayang aja gimana?" cengir Jendra

Zetta melirik tajam ke arah Jendra lalu Jendra menaikan ke 2 jarinya sambil tersenyum

"bercanda elah, gue panggil Ta aja, yuk masuk" ajak Jendra

keduanya berjalan menuju pintu rumah yang seperti nya pemilik dari kos kosan itu

Tok!....

Tok!....

Tok!.....

tak lama pintu utama itu terbuka menampilkan wanita purabaya yang masih cantik jelita walaupun sudah memasuki umur senja
Ceklek...

"siapa ya?, oh nak Jendra ada apa kemari nak" kaget ibu parubaya itu

"assalamualaikum Bu Arum , Ini teman Jendra namanya Zetta dia mau cari kos kosan. kira kira disini masih tersedia tidak ya Bu?" jelas Jendra kepada Bu Arum

Bu Arum melihat dari atas sampai bawah penampilan Zetta membuat Zetta menaikkan keningnya tidak paham

"Ibu boleh saja kalau ada yang mau nge kost disini, tapi maaf banget yaa kos kosan disini sudah penuh barusan saja sudah ada orang yang masuk" jelas Bu Arum sembari dengan wajah tersenyum

Jendra hanya mengangguk setuju lalu pamit
"oh begitu ya Bu, yasudah saya pamit dulu maaf mengganggu waktunya malam malam permisi Bu" pamit Jendra

Zetta yang pasrah akhirnya hanya mengikuti arah Jendra pergi dan tak lupa ia melirik ke arah Bu Arum yang masih tersenyum padanya , membuat bulu kuduk merinding

"Terus gimana ini?" kesal Zetta

"eumm....gimana kalo lo tinggal aja di apartemen gue? disa-" ide jendra

"ENGGA!!" tolak Zetta cepat

Jendra yang kaget meloncat sedikit
"ngagetin banget sih lu! yaudah kalo engga mau, gue balik dulu rumah gue deket sini" pamit Jendra langsung pergi

namun belum beberapa langkah suara Zetta sudah menginterupsi

"TUNGGU!...r-rumah lu dimana?" gagap Zetta

membuat Jendra terkekeh






ZettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang