Bab 2. Kita

277 41 5
                                    

Hari ini Winwin berniat untuk membawakan Yuta makan siang ke kantornya. Tapi sebelum itu Winwin menjemput keempat anaknya disekolah.

Sebagai seorang ibu, Winwin merasa waktu berlalu terlalu cepat. Ia merasa baru kemarin bertemu dengan Yuta, namun melihat kenyataan, ia dan cinta pertama nya itu kini sudah berkeluarga dan memiliki empat anak yang lucu-lucu dan mulai tertumbuh besar.

Mengingat kembali perjuangan nya saat hamil si kembar membuat Winwin ingin menangis. Ia pikir hari itu adalah hari terakhir nya, bahkan saat itu Winwin melihat Yuta menangis pertama kalinya. Menangis karena melihat keadaan istri tercinta nya yang hampir tak selamat karena telah menghabiskan seluruh tenaga nya demi lahirnya si kembar.

Mereka berdua saling mencintai, menyayangi juga saling menjaga.

Dan yang paling penting, mereka sudah percaya dengan satu sama lain. Tidak ada keraguan apapun, Winwin percaya sepenuhnya pada Yuta dan juga sebaliknya.

***

"Bunda, kita bakal ke kantor ayah'kan sekarang?" Tanya Jaemin lagi. Anak itu tampak sangat bersemangat, karena-

"Nggak ada ice cream ya, Nana." Peringat Winwin yang sudah tahu betul dengan apa yang anaknya pikirkan.

Dan wajah semangat Jaemin berubah menjadi sedih, Renjun yang melihat itu langsung memeluk kembaran nya dengan sayang dan membisikkan sesuatu yang berhasil membuat wajah bersemangat itu kembali.

"Gapapa Nana jangan sedih. Kalo bunda gak bolehin kita beli ice cream, kita minta sama ayah aja, oke?" Bisik yang lebih tua.

Dan Jaemin kembali tersenyum cerah sampai gigi nya terlihat, sangat menggemaskan, Winwin langsung saja mencium pipi Jaemin dengan gemas.

Jaemin tertawa senang karena mendapatkan ciuman dari sang ibu.

"Buna nda mau cium Talo juga?" Emang pada dasarnya si bungsu satu ini sangat pencemburu, jika kakaknya mendapatkan ciuman atau pelukan hangat dari ayah dan buna nya, dia juga harus mendapatkan nya.

Winwin dan yang lain tertawa. Langsung saja ia mencium seluruh wajah sang anak; mulai dari kening, mata, pipi, hidung, dagu juga bibir. Gemas, Winwin selalu bingung kenapa anak-anak nya itu sangat lucu?

"Bunda, kak Dejun gak ikut?" Tanya Renjun saat sadar tak ada sang kakak bersama mereka didalam mobil.

Winwin menggeleng. "Tadi bunda ketemu kakakmu, katanya ada tugas kelompok dirumah Mark. Jadi gak bisa ikut."

"Yahh.. padahal Injun mau tanya sama kak Dejun." Wajah si kecil berubah murung.

Winwin mengelus kepala Renjun sayang. "Gapapa, nanti kalo pulang Injun bisa nanya sama kak Dejun. Jangan sedih ya?"

Renjun mengangguk. Dia juga ngebales pelukan Nana, erat.

Tbc.

Rabu/17/11/21
17.10

© Nominaraa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita keluarga Ayah Yuta; YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang