Pernahkah kalian merasakan kehampaan yang sangat sangat menyesakkan hingga rasanya untuk mengisinya kembali sangat sulit.
Adakah yang mendapat cara untuk melepaskan kehampaan ini? Bisakah kalian berbagi denganku? Aku ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi diri sendiri. Merasakan bagaimana dapat memutuskan sesuatu tanpa pilihan, tanpa rayuan, tanpa paksaan.
Bagaimana rasanya menjadi lepas?
Apakah benar rasanya seperti kita benar-benar bisa terbang atau rasanya seperti kita bisa melayang bagaikan kapas. Jika memang rasanya senikmat itu, aku juga ingin merasakannya.Aku pernah membayangkan bagaimana jika aku menjadi hewan atau tumbuhan, apakah aku bisa menikmati hidup yang sebenarnya. Tapi jika dipikir menjadi hewan atau tumbuhan sekalipun tidak akan pernah lepas dengan namanya ketidaknyamanan. Hewan kecil harus tetap bertahan hidup dari para pemangsanya, hewan besar pun harus berlindung dari para pemburu yang ingin menjadikan mereka untuk sekedar peliharan, makanan atau paling buruknya menjadi pajangan. Menjadi tumbuhan pun tidak selamnya dapat bertahan hidup dengan nyaman di posisi mereka harus rela dibuang hanya karna mereka telah layu dan rusak, mereka pun harus rela juga untuk digantikan dengan yang lebih indah. Semuanya sudah memiliki kodratnya masing-masing. Memiliki jalan kehidupannya masing-masing.
Tetapi yang dapat menentukan cerita hidup kita sebenarnya hanyalah kita sendiri. Mau bagaimana dan seperti apa hidup kita sebenarnya.
Sebelum lebih jauh kita cerita tentang kehidupan yang ada saat ini aku mau kenalan dulu sama kalian. Perkenalkan nama ku
Arjunka Revanza Cahya aku anak ketiga dari 4 bersaudara. Kalian bisa bebas memanggilku apa saja bisa jun, revan, anza atau apapun yang membuat kalian nyaman. Tapi biasanya temen-temenku mememanggil namaku dengan ya bisa dibilang aneh sih, kata mereka nama panggilan ini spesial mereka buatkan untukku. Kalian mau tau, mereka biasa memanggilku Are. Kata mereka Are itu singkatan dari Arjunkan Revanza, kalo jun atau revan sudah terlalu pasaran katanya. Untuk anza sendiri itu panggilanku di rumah. Mereka aneh kan hihihi.
Kakakku yang pertama sudah memiliki kehidupannya sendiri, ya dia sudah menikah. Yang kedua saat ini sedang bekerja disalah satu gudang bahan-bahan pertanian. Dan yang terakhir bungsu kami baru memasuki kelas dua sekolah menengah pertama. Kami bukan dari kalangan orang-orang berkantong tebal.Ngomong-ngomong tentang temen-temenku kami sudah berteman dari kami mulai memasuki sekolah menengah. Kami hanya merasa nyaman satu sama lain. Dan ya hanya begitu saja mengalir seperti air. Padahal kami memiliki karakter yang sangat berbeda, entahlah kami pun binggung bagaimana kami bisa rukun hingga saat ini. Saat ini kami sudah sama-sama masuk di penghujung perkulihan. Banyak orang mengatakan saat-saat ini sifat asli temanmu akan terlihat. Mana yang benar-benar ingin menjadikan kalian teman dan mana yang hanya menjadikan kalian sebagai status teman.
Kalian yang berada di posisi ini pasti sangat memahaminya kan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story In My Life
RandomHaiiii👋👋 mohon bantuan dan bimbingan dari kalian semua ya🤭🤭 Selamat membaca