01

19 4 0
                                    

"Dev!Devinnn ih tungguin,jalannya jangan cepet-cepet" rengek zea sambil terus mempercepat langkahnya menyesuaikan dengan Devin .pacarnya.

"Berisik!" cuma itu yang Devin katakan

Zea yang mendengar itu hanya bisa memasang wajah kesal

Sialan emang si Devin ini

"Yaudah aku balik kekelas kalo gitu" zea langsung berbalik arah meninggalkan Devin yang mengarah ke kantin belakang

Devin yang mendengar itu langsung berhenti berjalan

Lorong sedang sepi-sepinya karna masih ada kelas

Devin yang mengajaknya keluar ditengah ada kelas begini,tapi liat kelakuannya?

"Balik sini" suruh Devin pelan berbalik badan menghadap punggung zea yang sudah berhenti berjalan

"Zea" tekan Devin karna zea tak mau berbalik

"Apa?" Balas zea masih kesal

"Sini" ujarnya dengan raut wajah datar

Devin mengulurkan tangannya,karna zea masih tak bergerak mendekatinya

Melihat itu zea pun mendekat,menyambut uluran tangan Devin

"Ngomong lagi coba" ujar Devin tangannya menggenggam lembut tangan zea

Zea tetap diam,lalu membuang muka

Masih kesal ceritanya

"Disini sepi" ujar Devin

"Mau aku cium disini?" Sambungnya lagi lalu agak menunduk menyamakan tingginya dengan zea

Mendengar itu zea langsung berbinar

"mauuuu" rengeknya panjang

Devin yang melihat respon seperti itu langsung menjauhkan wajahnya

"Maunya aja" ujar Devin pelan lalu mendengus

Setelah mengatakan itu Devin langsung berjalan dengan tangan yang masih bertautan dengan zea

"Ih kok gitu?! Katanya mau cium?" Zea mengikuti langkah Devin sambil bersungut-sungut merasa di PHP-in

"Tunggu halal,aku kasi yang lebih dari cium" ujar Devin sambil tersenyum tipis

ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang