Part 9

931 74 6
                                    

"Because you fell in my charm, Alana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Because you fell in my charm, Alana"



Kenzo kembali menegakan badannya. Tatapan jenakanya senantiasa memandang Alana tanpa mengalihkan pandangannya kearah lain. Rona merah diwajah gadis itu membuatnya merasa puas.

"Wajah lo merah" Tanpa diketahui gadis itu, ia terkekeh pelan. Ah, betapa lucu sekali gadis itu.

Alana melirik sinis, "iya gara-gara lo! Dan gara-gara lo juga kondisi jantung gue ga aman" selama ia hidup, ia tidak pernah merasakan debaran asing ini.

"Udah gue bilangkan? Itu karna lo-"

"Shut up!" Desis Alana kesal.

Kenzo tersenyum tipis, ia mengacak-acak surai cokelat gadis itu membuat sang empunya semakin kesal. "Dont touch me!" Ucap Alana menepis tangan besar itu.

Kenzo tidak menjawab, ia terus sibuk memandang paras cantik  dari gadis itu dan tetap tenang walaupun situasi sekarang terlihat canggung.

Sedangkan Alana, ia sedari tadi bergerak gelisah. Dalam hatinya berdoa agar keluarganya cepat sampai, demi keselamatan jantungnya yang kini terus berdetak dengan ritme cepat.

Karena tak tahan, akhirnya Alana mengumpulkan keberaniannya untuk membuka suara.

"Kenapa sih lo natap gue sampe segitunya?!" Dampratnya kesal. Kan dia jadi kesemsem sendiri T_T

Kenzo hanya menaikan sebelah alisnya, "Salah gitu natap bidadari didepan gue?".

Alana berdecih sinis, "Cih, playboy" ia berpikir kalau pria didepan ini pasti memanfaatkan tampangnya untuk memikat sejuta umat kaum hawa diluaran sana. Mungkin dirinya akan termasuk disana:v.

"Gue cewek keberapa yang lu bilang kek gitu?" Tanya gadis itu lagi dengan dengusan kasar.

"Kedua, setelah orang yang paling berharga buat gue" jawab Kenzo jujur.

Alana tertawa hambar, "Nah kan bener dugaan gue, lo itu playboy dan gue juga ngga bakal terpikat dengan gombalan basi lo itu" Kenzo pasti sudah mempunyai seorang kekasih, karena pria datar itu bisa menggombalnya dan tidak ada kaku-kakunya sama sekali, seperti sudah mahir untuk menggoda gadis lain.

"Siapa yang gombal, Alana?".

"Lo sendiri lah. Lagian juga gua ngga mau yah diduain sama orang berharga lo itu" sewot Alana seperti kebakaran jenggot.

Kenzo mendengus geli, "Cemburu?"

What the hell?! Lagian kalaupun ia cemburu haknya sendiri apa? Dan ia sadar dirinya itu bukan siapa-siapa pria itu.

"Ngapain gue cemb--"

Ceklek

Bunyi handle pintu itu memotong ucapan Alana. Keduanya serentak menoleh kearah pintu. Disana terdapat seorang wanita cantik yang memasang raut khawatir, sedangkan disamping ada suaminya dengan tangan kekarnya terus bertengger merengkuh pinggangnya. Clara dan Albarack.

Alana Sastie (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang