tw // mention of cheating, mental illness, self harm, cutter, blood, mention of death, dead body
Ting!
unknown number
'pacar lo, lagi sama gue 😌 pinjam sebentar.'
'🤭 jangan cemburu'
"Kamu harusnya ngomong, Ren, kalo udah bosen sama aku."
Tangannya meremat ponsel yang digenggamnya; menyalurkan emosi. Nafasnya menggebu, membuat rasa sesak bersemayam dalam dadanya.
Kepalanya ia dongakkan; mencegah air mata yang sudah akan tumpah. Namun percuma, ia kalah.
Menangis dalam diam, seorang diri; dengan cutter di tangan dan cairan kental berwarna merah yang menemani.
***
"......diperkirakan hujan akan turun dengan intensitas sedang namun disertai petir dan angin kencang. Baiknya jika tidak ada hal penting, anda jangan pergi meninggalkan rumah—"
TV dimatikan. Sudut bibir tertarik ke atas. "Hujan petir, ya?"
Remot di tangan diletakkan di meja. Kaki telanjangnya melangkah dengan ringan menuju ke luar rumah.
Masih dengan tanpa alas kaki, pemuda bersurai hitam memijakkan kakinya; bersentuhan dengan lembabnya tanah di halaman rumahnya.
Matanya begitu kosong. seperti mayat hidup.
Kembali meniti langkah, dinginnya udara dan terpaan angin tak dihiraukan. Ia terus melangkah tanpa keraguan dan tanpa tujuan.
Beberapa orang yang melihatnya berbisik-bisik,
"Apa dia udah gila?"
"Hei, bukannya kita harus ngehentiin dia, ya?"
"Apa dia mau bunuh diri? Ngeri, kita harus nelpon polisi, nggak, sih?"
Kata. Hanya sekedar kata. Di mulut, mereka nampak peduli, namun tak ada satupun yang menghubungi polisi pun menghentikan langkah pemuda dengan kaki telanjang itu. Mereka biarkan pemuda itu terus melangkah dan setelah cukup jauh mereka kembali tak acuh dan melanjutkan kegiatan atau jalan mereka lagi.
***
Ting!
unknown number
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita tentang renhyuck
Fanfictionrenhyuck short story. tags bakal nambah, sesuai genre tiap cerita yang ku buat.