Play Death Bed-Powfu
Jangan lupa di klik tomblo vote.
Biar lebih menghayati sambil didengerin lagu nya ya, atau bisa juga putar musik kesayangan kalian! Asiiikkk.
Happy Reading!
***
"Aahh."
Ana mendesah kecil, merasakan sapuan lidah serta cumbuan pria itu pada leher nya. Kepala nya mendongak, memberikan akses lebih. Cumbuan nya semakin turun ke bawah, mengecup tulang selangka gadis itu. Ana menghentikan aksi nya, takut akan aktivitas nya terus berlanjut.
"Aku harus segera ke kampus."
August terus mengecup bagian sensitif Ana ingin membuat nya bergairah. Ana meraih rahang August untuk menghentikan cumbuan nya.
"Seriously? Bolos untuk sehari saja tidak apa Ana," August mendongak, menatap Ana yang berada di atas nya.
"Tidak bisa. Aku harus mengumpulkan makalah yang sudah ku buat atau teman-teman kelompok ku akan merasa terkhianati jika aku tidak datang, August." Jemari Ana bermain di rahang pria itu.
August meletakkan kepala nya di lekukan leher Ana. "Kita baru saja bertemu semalam, ku pikir setelah aku pulang kita bisa menghabiskan waktu 24 jam bersama."
Ana tertawa kecil. Seperti tidak ada habis nya jika sudah bersama pria ini. August dengan segala kemanjaan nya. Setelah mengirimi Ana pesan saat di hotel kemarin, August membawa diri nya pergi berjalan-jalan menyusuri ibu kota. Mall yang sudah August booking, tidak jadi mereka kunjungi. Tentu saja! Akan gila jika Ana mengiyakan ajakan August. Semalaman mereka menghabiskan waktu bercerita sambil berpelukan dengan mesra di atas ranjang yang sekarang mereka tempati.
"Setelah kelas ku selesai aku akan mengunjungi mu," janji Ana.
"Kamu memang paling bisa membujuk ku," August menggigit gemas pipi Ana, mengecup seluruh wajah gadis itu tanpa henti.
"Aku bisa gila jika kamu terus berada di sini. Kamu terlalu cantik. Cepatlah pergi sebelum aku berubah pikiran dan mengurung mu selama sebulan disini," gurau August.
Ana tersipu malu dengan pujian August. Sebagai balasan gadis itu mengecup pipi August dan berlari keluar kamar.
***
Ana meletakkan minuman nya diatas meja bersamaan dengan ponsel nya yang bergetar. Gadis itu membalas pesan dari Kevin yang menanyakan keberadaan nya.
Di kantin.
Setelah membalas Ana meletakkan ponsel nya kembali ke dalam tas tenteng nya. Kepala Ana mendadak pusing mendengar ocehan Diana yang tidak ada habis nya. Wanita itu bercerita tentang diri nya yang habis-habisan di tanyai oleh Kevin sejak diri nya menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan
RomanceAnastasia Dwyne memiliki kekasih yang sangat mencintai nya, bersama dengan Kevin selama kurang lebih 4 tahun untuk mengisi hari-hari nya. Kevin itu tampan, baik, ramah, diincar banyak wanita di kampusnya. Sedangkan Ana hanya anak yatim piatu yang be...