Terima Kasih Telah Bertahan

9 1 0
                                    

***

"Jangan terlalu lama bersedih, khawatirnya kamu lupa untuk bahagia."

Teman_Rindu.

***

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Kata orang, menulis itu sebuah healing. Mencurahkan semua kata yang tersembunyi. Mengeluarkan semua emosi membara yang terpendam dihati. 

Disini, saya menulis untuk diri saya sendiri. Tak berharap seseorang akan membacanya. Namun, anda diperbolehkan membacanya itupun jika anda menyukainya. Bahkan dengan senang hati, anda dapat menyimpan buku ini dirak buku online ini atau meninggalkan bintang.

Ya, aku tahu, berharap sesuatu kepada seseorang bukan hal yang baik. Bahkan itu bisa menyiksa batin. Karena sebuah bayangan pun enggan menemani didalam gelapan. Tapi ini sebuah usaha, karena ketika berusaha, yakin deh bahwa hasil tidak akan mengecewakannya.

Sejujurnya disini aku ingin membuat healing bagi seluruh orang yang merasa dirinya tidak berguna, sedang sedih, sedang trauma, dan lain lain. Karena memang sih agak susah berjuang sendirian didunia yang sebesar ini. Jadi saya berinisiatif untuk membuat ini. Agar kita semua dapat saling menguatkan, dan saling menggenggam meski kita tidak saling kenal.

Sekian.

Selamat bertemu dibab selanjutnya.


Didalam ruangan yang sepi, 7 Desember 2021.

Teman_Rindu.


***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terima Kasih Telah BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang