#part 9

56 7 3
                                    

Oiya sebelum itu jangan lupa yaa follow Instagram : @rassyahidayahreal
@aqeelacalista

Tetep dukung mereka yaa, daripada kelamaan langsung ajahh cuss

---------------------------------

*KRINGGG bunyi bel sekolah
Bapa guru bertanya
"Siapa disini bagi cowo yang suka main basket?"
"Saya pak" jwb Indro, Joko, Roni, Jeje secara bersamaan
"Wahh kalian bisa bareng gitu, ok saya catat dulu ya.." ucap pak guru

"Eh, lu anak baru kan?" tanya Roni
"Iya, gw Indro salken ya" jwb Indro
"Ok" jwb mereka ber4

POV Indro
*Pulang sekolah, sesampai dirumah
"Eh mama, mama dah pulang? Kapan?" tanya Indro
"Heh kamu anak ga guna, gausah tanya tanya deh, kepo banget sih" jwb mamanya bentak
"Bu, udah bu, Indro kan masih anak anak, jangan dibentak Bu, kasian" jwb Bi Tejo
"Ma, knpa si, mama marah terus, bully aku trs, aku salah apa ma?" tanya Indro
"Hihh udah biarin bi, bibi juga gausah ikut campur. Eh kamu salah mu banyak, sampai papa mu meninggal, itu gara gara kamu, anak ga guna!!!" bentak mamanya
"Ma! Papa meninggal karna takdir ma, ini bukan salah Indro. Kenapa sih mama selalu salahin indro, kenapa ma, kenapa?! Apa aku bukan anak kandung mama?!?" bentak Indro
"Udah den, ayo ayo kita ke kamar, udah udah" jwb bi Tejo sambil membawa Indro ke kamar
"Lha emang bener kamu bukan anak saya.." ucap mama nya Indro

*Sampai dikamar
"Bi, kenapa sih mama kok kayak gak nganggep indro, Indro bukan anak kandung mama ya bi?" tanya Indro sambil menangis
"Udah den, gausah dipikirkan, mungkin mama mu lagi capek, udah ya gausah nangis lagi..." jwb bi Tejo
"Tapi Indro masih bingung bi" ucap Indro sambil menangis
"Udah tenang, disini ada bibi, kamu mending sholat dan berdoa ya, kamu kangen sama papa kan den? Udah percaya sama bibi..." jwb bi tejo
"Iya bi" jwb Indro

POV Agus
"Ih pokoknya saya harus menemukan bocah tengil itu!" ucap Agus

Dewi tidak sengaja mendengar papanya bicara seperti itu
"Bocah tengil itu, siapa si?" batin Dewi

Dewi menghampiri papanya
"Pah, maksudnya bocah tengil itu siapa to?" tanya Dewi
"A-aa Dewi, ngga itu anak jalanan yang curi uang papa tadi, iya gitu" ucap Agus gugup
"Hm ok" ucap Dewi dan membatin "pasti ada yg disembunyikan papa nih, ku harus cari tau"
"Huh, untung ga ketauan Dewi, kalo ketauan bisa gawatt" ucap Agus

(Flashback Agus di masa lalu)
"Istriku cantik banget sih ya ampun" ucap Agus
"Ah mas bisa aja," jwb Clara malu
"Mama! Papa!" teriak sapa Raja
"Eh sayang, ati ati" jwb Clara
"Mah, kapan aku punya adek? Raja pengen sekali punya adek mah" ucap Raja
"Eem, nanti ya nak, papa sama Mama pikirin dulu" jwb Agus

*Besokannya
"Sayang aku kerja dulu ya!!!" pamit Agus
"Iya sayang, ati ati ya" jwb Clara

*Clara tiba tiba mules dan perutnya sakit
"Huekkk, huekkk, aduh kok ku mual² ya, perutku juga sakit, ada apa ini? Coba ku ambil testpack dulu" ucap Clara

*Clara shock melihat hasilnya, ternyata
"Astagaa aku positif, Alhamdulillah, ku harus kabarin mas Agus nih" ucap Clara gembira

*Clara menelpon Agus
"Duh kok ga dijawab, apa sibuk ya, yaudah ku tunggu nanti malem aja" ucap Clara

*Sesampainya Agus dirumah, dan membanting sesuatu
"HRGHHH!!!" teriak Agus
"Kok ada suaranya, eh mas kenapa mas?" tanya Clara
"Kantorku bangkrut, arghh" jwb Agus ngegas
"Mas, sabar ya, ini kita dikasih ujian sama Tuhan mas" ucap Clara menenangkan suaminya
"Tapi, nanti nafkahi kalian gimana, secara ngga, suamimu bangkrut kerja" sedih Agus
"Hm, coba nanti ku carikan kerja ya mas, semoga aja dapet" ucap Clara
"Iya, makasih ya sayang, aku kekamar dulu..." ucap Agus

Agus bersikeras menapok pipinya agar sadar. "Kok jadi keinget Clara sih"

***
"Sebenernya papa mikirin siapa sih, dan bocah tengil itu siapa?" Bengong Dewi menatap jendela dikamarnya.

"Jadi kangen mama,"

"Ma, mama dimana sih, Dewi kangen" ucapan Dewi merindukan ibunya. Menangis tak bersuara dikamar itu membuat ia makin kejer.

*** Sekolah pun tiba

"Heh Lo kutu buku, jangan lupa kerjain tugas gw ya, awas kalo lo gak ngerjain, gw bunuh Lo" ucap seorang murid yang mengancam temannya itu untuk mengerjakan tugasnya.

Ria tiba dengan mengibaskan rambutnya, "bisa tarik gak omongan Lo?" jwabnya singkat membuat murid itu tertawa bingung.

"Ahahah Lo siapa ngatur² gw?" Tangan lelaki itu maju tuk memukul gadis itu dan dibalas dengan pukulan yg keras pada gadis itu

*Bugh
*Cepak
*Jederr

"Ahhh, Lo cewe gila ya!! Bisa² nya Lo brani sama gw" teriakan lelaki itu membuat semua yang berada disana tercengang.

Ria mengacak rambutnya "Mau lagi bang?" tanya ria tentu membuat lelaki itu ketakutan.

"Ambil noh buku Lo, gak seharusnya temen Lo yg ngerjain, kerjain sendiri begoo!"

Lelaki itupun mengambil dan lari dari lapangan karna tak tahan lawan malu

"Makasih ya, kamu dah bantuin aku,," ucap seorang murid yang membuat ria tersenyum

"Sama-sama" balasnya meninggalkan lapangan itu dengan membawa tas selempang di pundaknya.

***

"Wahh ada jagoann nihh" tepukan dari salah satu murid yang tentunya membuat ria menoleh ke belakang

"Ngapain Lo disini?" jawaban santai ria yang sudah tau ia siapa

"Gw pengen Lo ikut turnamen tu" dewi sambil menunjukkan tangannya ke papan perlombaan.

Ria menoleh ke arah papan, berdecak senyum miring "Ngapain gw ikut tu lomba? Gada kerjaan banget"

"Nolak, gw anggep Lo pengecut" ucap Dewi mendengus pelan di telinga ria.

Lanjut part 10 ?!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cowo Kembar PacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang