[2]

1 0 0
                                    

Flashback eps sebelumnya..

"A-apa itu.. " Woo-jin tercengang ketika melihat sebuah benda yang berbentuk seperti api kecil berwarna ungu muda yang berkilauan ketika terkena cahaya matahari, benda itu bergerak ke sana ke mari, setelah ia melihat Woo-jin, benda itu bergerak kearah kaki Woo-jin.

"ARGH! AHH! MENJAUHLAH! BENDA APA KAU INI!!" Woo-jin berteriak ketakutan dan berusaha menjauhi benda kecil itu yang terus mengikutinya, Woo-jin berusaha memukul benda itu dengan kayu yang dipegangnya tetapi kayu itu langsung menjadi abu ketika bersentuhan dengan benda aneh yang ternyata hidup itu.

Bruk!

Woo-jin tidak sengaja terpleset dan akhirnya terjatuh ke tanah. benda aneh itu seakan mendapat kesempatan, ia seperti melompat kearah tubuh Woo-jin.

"TIDAKKKK !! "

•••

"Aku dengar kau kemarin masuk ke kantor polisi lagi?"

Su-won terkekeh. "Iya, Aku mencopet."

"Lalu?" Tanya Min-guk lagi.

"Polisi tidak memenjarakan-ku karena mereka tahu aku masih pelajar." Jawab Su-won lalu menghisap rokok-nya.

"Lalu, imbalan uang dariku, kau habiskan untuk apa?"

"Bersenang-senang ke bar, Entah kenapa dengan gampangnya aku menghabiskan uang itu dalam semalam." Balas Su-won dengan tawa-nya.

"Kebodohan-mu memang tidak ada habisnya." Cibir Min-guk.

"Andai-kan aku mempunyai uang banyak sepertimu, aku tidak akan bodoh seperti ini." Ujar Su-won.

"Hei.. Su-won, lihat siswa itu. wajahnya begitu membuatku emosi ketika melihatnya, setiap aku dan dia berpapasan, wajahnya sangat menganggu. lebih baik kau cegat dia setelah pulang sekolah." Tunjuk Min-guk pada salah satu siswa yang lewat di depan-nya.

Su-won menghela nafas. "Hanya dengan wajahnya yang menganggu, kau menyuruhku untuk memukuli-nya?" Gerutu Su-won.

"Kamu butuh uang, tidak!?" Gertak Min-guk sambil memandang wajah Su-won dengan tatapan emosi.

"Baiklah, Tidak usah mengamuk begitu." Gerutu Su-won dengan nada terpaksa. sebenarnya, ia tidak sedang ingin memukuli siswa pulang sekolah nanti. tetapi, lebih baik Su-won yang memukuli siswa itu daripada ia nanti dipukuli oleh belasan orang suruhan Min-guk lagi.

"Kau dengar tidak, ada guru baru di sekolah ini?" Tanya Min-guk.

Su-won menggeleng pelan. "Aku tidak tahu, lebih tepatnya, sih, tidak peduli"

"Ck, aku sempat dengar dari murid-murid di sekolah ini, katanya dia cantik dan sexy" Ujar Min-guk sambil terkekeh pelan.

"Tapi, kan dia itu seorang guru, kau lebih baik jangan macam-macam" Lirih Su-won.

"Aku penasaran saja, Oh iya aku lapar, ayo ke kantin." Ajak Min-guk.

"Aku sedang malas—"

"Aku traktir."

"Baiklah, aku ikut."

•••

"UHUKK UHUKKK"

Woo-jin terbatuk-batuk setelah terbangun dari pingsan-nya. ia merasakan seperti sesuatu masuk ke dalam kerongkongan-nya. kerongkongan-nya kering dan ia sangat merasakan haus sekarang. Woo-jin pun bangun lalu berdiri, ketika ia ingin melangkah, Woo-jin melihat sebuah benda aneh itu lagi, benda yang terlihat seperti bentuk mainan anak-anak namun berwarna metalic.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tanzaniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang