•Transmigrasi story•
Simak kisahnya dan ikuti alurnya.
•••
Alana Sastie Madison, gadis berkepribadian lugu dan sangat naif untuk ukuran gadis remaja SMA sepertinya. Alana adalah anak gadis bungsu dari seorang pengusaha tersohor di negara Indonesia m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hari sabtu peresmian pertunangan mereka, nona" ucap seorang pria berbadan kekar dengan berjas formal.
Gadis misterius yang berada didepannya nampak mengepalkan tangannya erat. "Jalang sialan!" Suara bentakannya menggema diseluruh penjuru ruangan.
"Siapkan plan kedua kita sekarang" titahnya mutlak.
"Baik nona" patuh pria itu.
Pandangannya menggelap, terlihat jelas kobaran dendam matanya. Didepannya ada foto seorang gadis yang dipotretnya diam-diam, disekeliling foto itu terdapat lingkaran merah. Itu targetnya.
Benar-benar jalang. Batin gadis itu berdecak sinis.
"Mari kita buat sedikit keributan besok, waiting for me little bitch"
•𝐴𝑙𝑎𝑛𝑎 𝑆𝑎𝑠𝑡𝑖𝑒•
Alana menggertakan giginya ketika melihat seorang malaikat maut, eh ralat.. cowok tampan berparas tampan itu itu kini berdiri santai diambang pintu kamarnya tanpa mengetuk pintu.
Hell, tamu tidak beretika memang, pikirnya.
"Ngapain lo?!" Ketus Alana menatap cowok yang berstatus calon tunangannya itu.
Kenzo menaikan kedua alisnya, "Gue tau lo ngga sebodoh itu tau kalo gue datang kesini buat apa".
Alana berdecak kesal, dirinya juga tau kalau pria itu memang datang kesini untuk menjemputnya. Tapi, kenapa sampai masuk kamar juga, kan ga sopan;v.
"Ngapain lo lancang masuk kamar gue? Kalo gue belum ganti baju gimana" ceplos gadis itu.
Kenzo tersenyum miring, "udah jadi kenikmatan gue" ujarnya santai, dengan lancangnya ia merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk gadis itu.
Alana melotot kesal, dirinya tak menyangka playboy itu ternyata bisa berotak mesum juga.
"Sialan lo!" Amuknya sambil melempar boneka yang berada diatas nakas.
Kenzo hanya terkekeh pelan, entah kenapa setiap ucapan yang keluar dari mulutnya selalu direspon amukan, jengkelan, dan ketus dari gadis itu, namun yang anehnya gadis itu sangat mudah salting. So cute, pikirnya.
"Gue serius! Ngapain lo masuk disini?!" Tanya gadis itu jengkel.
"Lo harus terbiasa, Alana. Nanti nikah juga kita sekamar" ujarnya sambil memandang Alana.
Disisi lain gadis itu ingin tertawa keras. Di tubuhnya yang dulu saja berumur 25 tahun, tak pernah ia berpikir untuk menikah. Ah, ia jadi teringat Frans. Bagaimana pria tua bangka itu sekarang? Pasti ia terpuruk karena istri tercintanya yang sah hanya beberapa jam itu meninggalkannya.