Maaf, end sampai di sini, sampai ketemu di cerita Jafirst lainnya.
Jangan lupa vote dan komentnya. Terima kasih.
__________________________________LEO POV
"Aku setuju." ucapku saat tantangan itu tertuju. Mengalah pada pecundang itu, jangan berharap. Aku segera berganti baju meminjam seragam cadangan, dan bersiap.
"Leo, sebenarnya ada apa? Kenapa kau mengatakan padanya aku kekasihmu." tanya Fiat di ruang ganti kepadaku.
"Kenapa? Bukankah aku sudah bilang, aku mengejarmu. Atau kau senang dia menemuimu?" amarahku sedikit tersulut karena protesnya.
"Ck, bukan begitu, kau menyulut amarahnya bagaimana jika kau kalah. Lagipula kenapa kau jadi aneh, bercandamu tidak lucu Leo~"
"Kau meragukan aku?"
"Bukan begitu Leo, tapi aku bukan piala."
"Tunggu dan lihat." ucapku padanya dan pergi ke lapangan.
Dua puluh lima menit yang mendebarkan, aku kesal karena King terus saja menggoda Fiat tapi aku tahu itu hanya untuk memancing kelemahanku, hal ini tak akan terjadi lagi, dia tahu kelemahanku adalah Fiat, tapi kini semua berbeda. Fiat adalah kekuatanku.
"Sial 1 menit lagi." gumamku.
oOo
"Leo apa semua ini benar?" tanya Fiat padaku saat kami sudah sampai kamarku.
"Apa?"
"Ya semua ini? Kau- menyukaiku?" tanya nya ragu. Aku maklum karena semua ini mungkin mengejutkannya.
"Kemarilah." pintaku saat aku melepaskan jaketku dan duduk di ujung ranjang. Fiat mendekat dengan ragu jadi kutarik dirinya hingga ia duduk di pangkuanku. Itu sudah biasa, sering Fiat menghampur kepelukanku dan merengek meminta sesuatu. Tapi lihat dia sepertinya malu kali ini.
"Mau dengar sesuatu?" tanyaku saat ia kulihat sedikit gelisah di pangkuanku. Imut sekali. Lalu aku meraih ponselku yang berada di atas ranjang, mencari sesuatu dan memutar rekaman sebuah suara.
"Shia~ itu suaraku, kap-" suara Fiat terhenti saat ia akhirnya mengetahui pembicaraan dari rekaman itu. Iya itu adalah percakapannya dengan Fey di pesta ulang tahun Nam beberapa waktu lalu. Tubuhnya kurasakan kaku saat ia dengan jelas mengatakan hal-hal mesum dan pikirannya tentangku.
"Bagaimana ini bi-bisa, Leo? Tunggu aku bisa jelaskan!" Fiat terlihat panik. Aku suka melihatnya seperti itu.
"Oya? Kalau begitu jelaskan. Bagaimana awalnya kau menyukaiku, lalu bagaimana kau yang suka berimajinasi tentangku." ucapku memprovokatifnya. Sangat menyenangkan.
"Ng, itu-itu aku."
"Kenapa kau gugup, saat kau membicarakan aku dengan Fey kau tampak biasa saja."
"Dai! Iya aku memang melakukannya, menyukaimu dan terkadang berimajinasi tentangmu. Kau puas!" ujar Fiat dengan nada tertekan malu.
"Kenapa otak bodohmu itu tak mengerti bahwa aku menyukaimu?"
"Hah, Apa? Mana aku tahu, kau- kau itu dingin dan ketus Leo, tak pernah mengatakan padaku apapun, berkata manis saja tidak, bagaimana aku tahu. Yang kau lakukan selalu saja mengataiku." sanggah Fiat. Dia benar, aku memang begitu, tapi dia tak tahu bahwa itulah caraku mencintainya.
"Siapa yang selalu ada untukmu, tapi kau malah sibuk dengan pria-pria lain."
"Tapi kau tak pernah mengatakan apapun padaku, mana aku tahu~ bahkan- "

KAMU SEDANG MEMBACA
17.Cold Boyfriend (LeoFiat)
FanfictionDingin, ketus itulah Leo, tapi apa Fiat akan menyerah? Bagaimana jika harapannya tiba-tiba terjadi, seperti sihir yang membuatnya nyata hanya dengan sekali klik. -LeoFiat-