Jangan sepelekan.

4 0 0
                                    

Andai, kecewa itu berbentuk,

mungkin tak lebih baik dari patah tulang.

Andai, sakit hati itu berbentuk,

mungkin tak lebih baik dari luka bakar.

Andai saja semua itu berbentuk,

kau akan melihatku terbaring tak sanggup berjalan selangkahpun

dengan segala bekas luka yang ada.


Jangan pernah sepelekan rasa sakit sekalipun tak terlihat.

Kita, manusia belajar untuk bertahan dan menutupi luka.

Tapi tidak belajar mengekspresikan luka.


Sejak kecil, selalu diberitahu "sakit ya? gapapa ya? kuat kuat"

Maka, dewasa pun kita belajar, sakit sekalipun ya harus kuat.

Kemudian dipaksakan untuk kembali bermain, berlari,

bukannya kita perlu merasakan sakit itu ada, sakit itu nyata.


Jangan sepelekan.

Sekalipun tak terlihat terluka, kita semua punya topeng.

Sekalipun kita berkata kita bisa, padahal kita tidak.

Sekalipun kita bisa bercanda dan tertawa, tapi

ternyata itu hanya pengalihan.

Kita tahu luka kita belum sembuh,

kita tahu kita sebenarnya butuh waktu untuk pulih.

Hanya saja tuntutan dunia,

meminta kita segera pulih, meminta kita lupa dengan rasa sakit.

Mereka menyepelekan, kita melupakan.

cerita dalam pikiranWhere stories live. Discover now