Mikael Leo Christian, nama lengkapnya. Biasa dipanggil Mika oleh teman-temannya. Tapi nggak jarang juga dipanggil dengan sebutan El, biasanya sih keluarga atau Rachel yang memanggilnya dengan panggilan dua huruf tersebut.
El itu panggilan sayang.
El is a love language, kalo kata orang-orang yang sering manggil Mikael dengan sebutan El.
Apalagi kalo yang manggil si Rachel. Senengnya bukan main deh si Mikael. Feelsnya kayak beda gitu.
Lelaki itu berzodiak Leo, sama seperti dengan nama tengahnya.
Berlambangkan singa dan berelemen api, zodiak Leo ini terkenal dengan sifatnya yang pemberani, berjiwa pemimpin dan sering kali menjadi pusat perhatian. Kebanyakan dari mereka merupakan tipe orang yang gampang bergaul dan extrovert.
Rasanya, Leo dan Mikael itu satu kesatuan. Mikael sangat mudah mendapatkan teman. Ia merupakan tipikal orang yang ramah kepada siapapun, mudah membangun obrolan bahkan dengan orang yang baru ia temui dan tentunya bisa nyambung jika diajak mengobrol tentang banyak hal. Lelaki itu menyukai kebersamaan dan mudah bersosialisasi dengan banyak orang.
He's such an extrovert.
Berbanding kebalik dengan Rachel yang nggak begitu mudah bergaul dengan orang baru atau banyak orang. Rachel terkesan sedikit tertutup, nggak seaktif Mikael dan gak mudah baginya untuk menjalin hubungan dengan orang yang baru ia kenal.
Jangankan dengan orang yang baru dikenal, untuk mengakrabkan diri dengan teman sekelas yang sudah dikenal beberapa semester terakhir aja agak susah. Perempuan itu extrovert untuk beberapa hal. Tapi kebanyakan introvertnya.
Menurut ilmu antropologi, pada umumnya, lelaki berzodiak Leo memiliki kharisma yang sangat luar biasa. Kharisma yang mudah memikat perhatian banyak wanita. Bisa dibilang, lelaki berzodiak Leo ini sangat menarik dan memikau.
Sering kali, mereka menjadi pusat perhatian bagi banyak orang. Bahkan tak heran jika ada banyak orang yang selalu menaruh perhatian pada setiap hal yang dilakukan oleh lelaki berzodiak Leo.
Namun sayangnya, ego yang dimiliki lelaki berzodiak Leo itu sangat tinggi. Mereka memiliki ego yang tinggi mengenai harga dirinya dan terkadang, mereka terkesan cuek dan sombong.
Untungnya, Mikael nggak begitu banyak menunjukkan kesan cueknya. Lelaki itu sangat ramah, mudah berbaur dan murah senyum. Makanya nggak jarang ada banyak perempuan di luar sana, khususnya para mahasiswi di kampus yang mencoba memberi pehatian lebih kepada lelaki yang statusnya sudah memiliki pawang tersebut.
"Chel, jam berapa?" Suara serak Mikael menginterupsi Rachel yang sedang menonton drama korea dengan volume sangat kecil.
Perempuan itu melempar tatap kearah Mikael yang baru saja merubah posisi tidurnya. "Jam dua, El."
Mikael kembali menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, ingin melanjutkan tidurnya.
"Kamu semalem tidur jam deh berapa, El? Ngantuk banget kayaknya..." Rachel membenarkan posisi duduknya. Perempuan itu bersender ke dashboard kasur dan memangku laptopnya.
"Hm.. jam empat subuh kayaknya apa setengah lima ya?" Kebiasaan. Begadang terus sampe lupa tidur.
"Huh! Gak tidur dong itu namanya." Rachel tau kalo kelas pertama Mikael hari ini tuh jam tujuh lewat dua puluh pagi.
Mikael merubah posisinya lagi, menoleh ke arah Rachel. "Tidur kok, Chel. Satu jam. Hehe." Kemudian Mikael terkekeh.
"Ish, mana berasa tidur satu jam doang," keluh Rachel. "Dah sana tidur lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
healthy love ; el
Teen Fictionproject random kalo pengen nulis yang cerita fluff aja sih hehehehehe ini versi narasi dari au healthy love ; el yang di twitter tapi aku coba tuangin ke narasi dengan alur yang agak beda di chapter awal. kayaknya gada yang jahat di cerita ini wkwk...