Diva galau. Kak Jenar, kakak osis dengan tampang hampir mendekati kata sempurna itu, crush Diva selama 2 tahun. Akhirnya lulus, dan menginjakkan kaki pada jenjang universitas.
Lee Haechan as Haikal Brama.
Diva sedari pagi sudah cemberut. Kemarin adalah acara kelulusan anak kelas 12 sekolahnya. Bukan, Diva bukan galau karena dia sudah menginjakkan kaki pada tahun ke 3-nya di SMA. Dia kesal karena crush-nya akhirnya lulus dari sekolah!
Jenar, Jenar, Jenar!
Pikirannya penuh dengan Jenar! Cewek itu mengacak rambut frustasi— membuat teman sebangkunya, Haikal agak terkejut.
"Heh lampir, lo kenapa lagi?"
Suara cowok dengan perkataan gak sopan menyapa telinganya, Diva mengangkat wajah, menoleh ke asal suara dan mendapat Haikal yang sedang tersenyum jahil.
"Apa lo bilang tadi?"
"Gue bilang apa?"
Dengan nada sok polos dan sok gak tahu— Haikal memeletkan lidah ke arah Diva. Diva tuh lagi patah hati, tahu! Diganggu begini membuat emosinya naik, ia menarik kerah baju Haikal dengan keras.
"ANJIN– UHUK WOI GUE GAK BISA NAPASDNDJS!!/!?" Haikal terbatuk - batuk, Diva mendorong Haikal keras. Iya, Diva bisa jadi sangat menyeramkan jika mood-nya sudah diambang batas dan jika sedang emosi.
Maka dari itu ia mendapatkan julukan dari teman sebangku menyebalkannya itu— Haikal.
2 tahun sekelas dengan makhluk aneh itu, Diva berharap beberapa hari lagi saat pembagian kelas 12 sudah diumumkan, namanya tidak tertulis di atas kertas yang sama dengan nama Haikal!
"Ya Allah.. Ampun deh gue. Maaf ya maaf, ya abisnya gue bingung lo kenapa pagi - pagi udah kayak orang gila begitu narik - narik rambut sendiri."
Diva mendengus, kembali duduk di kursi dan mengambil buku catatannya. Haikal ikut duduk, membaringkan kepalanya pada buku paket Sejarah yang tebalnya gak main - main.
"Cerita dong."
"Jangan sok kenal, jauh - jauh lo." Ucap Diva sambil mendorong - dorong pipi Haikal tanpa menatap wajah cowok itu.
Cewek itu memperbaiki kaca matanya, rambutnya terjatuh pelan ke samping pipinya. Tiba - tiba pipinya merasakan sensasi hangat— tangan Haikal.
Rambutnya diselipkan di belakang telinga, "gue gak bisa liat muka lo." Diva menoleh, Haikal terkejut. Haikal menarik tangan, kemudian tersadar.
"Hah?"
"Hah..?"
Diva menatap cowok itu bingung— telinga Haikal memerah. Haikal dengan panik berdiri, menarik tangan Dimas yang baru masuk kelas dengan tiba - tiba.
"ANJIR GUE BARU MAU NARUH TAS-"
"TEMENIN GUE KE KANTIN DULU."
Teriakan Dimas terdengar, setidaknya sampai 5 detik. Diva terdiam, memproses kejadian. Apa sih yang terjadi barusan?
5 menit lalu, ia masih galau memikirkan kakak kelas gantengnya itu. Sekarang, pipinya memerah karena cowok menyebalkan?
Dia kenapa? Apa Diva sebenarnya ada 2 kepribadian?
End.
"Jangan berantem mulu deh, biasanya yang sering berantem tuh yang bakalan jatuh cinta!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY.
ФанфикKisah satu kertas, Hanafi dan Nurul Keenan dan Miftah Haikal dan Diva Juga, Saga dan Rita. Inspired by : Lee Hi - Only. - 💗💐 teen romance, rom-com, fluff ©GGUMANG, 2O21