Summer Rain

134 16 6
                                    

Assalamu'alaikum-!!!
Hehe, cerita ini udh dipublish di akun shinwacofficial. Dan aku publish lagi di akun ku sendiri.

Happy Reading...

"Kembalilah, aku akan menjemputmu bila saatnya tiba"

"Tapi-" ucapanku terpotong kala gadis itu mendorongku jauh kedalam jurang.

Aku tak tahu tempat apa ini. Dan juga jurang ini dalam, gelap. Ah tidak sepertinya sangatlah dalam.

Kringg..

"Ohhh astaga!" aku memekik terkejut. "Kenapa aku trs memimpikannya?" tanya ku sendiri.

Tak ingin banyak berpikir aku segera beranjak pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk kesekolah.

Setelah cukup lama, aku sudah siap. Aku keluar dan bergegas pergi kesekolah.

Leon Raymond, itulah namaku. Kini aku duduk dibangku kelas 3 SMA.

Tak butuh waktu lama, aku sudah sampai di sekolah. Jarak antara sekolah dan rumahku sangatlah dekat.

"Hei! Leon!" panggil seseorang yg membuatku terkejut. Aku menoleh dan mendapati seorang gadis dan seorang pria.

Hari Koo. Gadis dengan rambut coklat panjang sepinggang. Si galak, cerewet, bar bar, namun cantik. Salah satu teman ku tentunya.

Dan disampingnya. Kanglim Choi, pria dengan surai hijau army. Si dingin, pelit banget ngomong, gasuka senyum, dan... banyak yg bilang dia tampan, padahl aku rasa lebih tampan diriku. Ah yaa, kekasih Hari. Sifatnya akan berubah 360 derajat jika sedang bersama Hari.

Aku tersenyum sebentar dan mulai bertanya "Ada apa?"

Mereka berdua menggeleng. "Masuk aja" sahut Kanglim dingin.

Aku dan Hari mengangguk. Lalu kami berjalan memasuki sekolah.

Dikelas

Aku duduk termenung sendiri dibangku. Aku masih bingung dengan mimpiku tadi. Seringkali aku bermimpi seperti itu.

"Selamat pagi anak²" suara guru itu membuyarkan lamunanku.

"Pagi juga pak guru!" sahut semua murid kecuali aku. Sangat malas rasanya.

Pelajaran pun dimulai.

---

"Leon!"

Aku menoleh dan mendapati seorang gadis dengan surai merah. Dialah Sara, sepupuku. "Ada apa?"

Bukanya menjawab dia malah tersenyum senyum seperti orang gila. Aku memicing sinis, pasti ada mau nya. "Cepatlah!" perintahku sedikit menyentak. Mood ku hari ini sedang tidak baik.

"Aku nnti main dulu, jangn bilang ke ayah atau ibuku" ujarnya. Aku hanya mengangguk dan menyuruhnya pergi. Akhirnya ia pergi.

Aku berdiri dengan malas. Semua siswa sudah pulang tentunya. Hanya aku saja.

Aku mulai berjalan menuju gerbang sekolah. Sesaat setelah aku menutup rapat gerbang hujan pun turun, namun hujan ini panas. Ah maksudnya hujan turun namun tak mendung.

Summer Rain [Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang