•|Family time

703 74 64
                                    


©Aisyahsp_





Happy reading....^^










Sudah terhitung seminggu lamanya Sohyun mengurung diri dikamar luas milik nya enggan keluar barang sebentar, bahkan saat waktu makan pun sang ibu atau maid yang akan mengantarkan ke dalam kamarnya.

Ia kembali mengambil cuti disekolah setelah kejadian malam itu, menonaktifkan ponselnya tak ingin diganggu oleh siapapun. Dirinya masih merasa bersalah pada sang ayah atas kejadian yang terjadi minggu lalu, ia tau sang ayah pasti sangat kecewa dengan nya begitupun ketiga saudara nya.

Pasalnya begitu Sohyun dibawa pulang Heechul dan ketiga kakak nya enggan berbicara dengan nya bahkan di sepanjang perjalanan hanya diisi kesunyian begitu juga dengan Heeyeon masih cukup terkejut dengan apa yang terjadi di antara anak nya dan anak sahabat baik nya

Hiksss....

Isak tangis kembali terdengar dibalik selimut merah maroon di tengah kasur, suara yang berasal dari anak bungsu keluarga Kim. Sohyun kembali menangis seperti hari kemarin mengingat ia telah membuat sang ayah begitu kecewa padanya.

Namun percayalah ia hanya mengeluarkan suara tangisnya saat tak ada siapapun dirumah. Heeyeon izin untuk pergi sebentar menemui sahabat karib nya yang baru pulang dari Jepang, sedangkan Heechul dan ketiga kakaknya sudah dipastikan pergi bekerja di perusahaan masing-masing.

"Appa mianhae..." Rancau sendu dengan suara serak nya. Mengucap kalimat yang sama dengan nada gemetar.

Tanpa menyadari pintu kamar nya terbuka perlahan menampakkan sang kepala keluarga Kim. Heechul menatap sendu kearah gumpalan daging yang bersembunyi dibalik selimut. Kaki nya melangkah mendekati kasur, dapat ia dengar suara tangis tertahan putri bungsunya.

Dirinya memang sangat kecewa dengan apa yang putri kecilnya lakukan tapi bukan berarti ia membenci. Ia bahkan sangat merindukan sosok putri nya yang begitu berisik dan selalu merengek padanya jika sudah kalah argumen dengan ketiga kakaknya.


Ia hanya perlu waktu menenangkan diri untuk menerima fakta bahwa ia akan segera kehilangan putrinya. Dari awal ia memang tak pernah setuju perihal perjodohan yang dilakukan Heeyeon, namun ia tak bisa membantah bukan karna dirinya yang tak becus menjadi kepala keluarga namun ia memang tak bisa mengelak apapun yang dikatakan istrinya terlebih Heeyeon memiliki riwayat penyakit jantung. Itu akan sangat berbahaya untuk istrinya.

"Sohyun~ah.." panggil nya pelan membuat suara tangis itu terhenti seketika.

"Aku sangat merindukanmu appa bahkan sampai mendengar kau... kau emanggil nama ku." Ucapnya pelan dengan kembali terisak. Hal itu membuat Heechul semakin merasa bersalah telah mendiami sang putri.

Menduduki dirinya di pinggir ranjang dengan menarik perlahan selimut yang membelit tubuh Sohyun. "Sohyun~ah apa kau akan terus mengabaikan appa?" Ucap Heechul mencoba membalik tubuh bergetar Sohyun.

Dirinya meringis melihat keadaan Sohyun yang jauh dikata baik, matanya yang sebam, raum merah yang menjalar dipermukaan hidung, pipi hingga ke telinga, bahkan pipi chubby sang putri menghilang entah kemana. Bertanya-tanya pada dirinya sendiri seberapa banyak dan lama anak nya menangis.

Mendekap pelan tubuh Sohyun kedalam pelukan hangat nya, membuat sang putri terkejut dan kembali meraung keras dengan membalas pelukan nya yang begitu ia rindukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 𝐀𝐜𝐜𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang