temu

2 1 0
                                    

bandung-jakarta 

saat ini aqila dan rayen sedang berada di mobil milik rayen untuk menuju ke jakarta .

"rayen adalah sahabat aqila sejak umur 5 tahun mereka bertemu di taman dekat panti tempat tinggal aqila, saat itu rayen menangis karena berkelahi dengan sepupunya dan aqila datang memberikan permen lolipop milik nya setelah ia memberikan permen aqila pergi tanpa mengucap apapun sejak saat itulah rayen terus berusaha mencoba mengajak qila berteman bahkan sampai bersahabat bahkan mereka memiliki nama panggilan masing masing aqila di panggil rayen cila dan aqila memanggil rayen, ayen ".

"cila kita langsung ke sma bunga bangsa aja ya"ujar rayen

hm jawab qila berdehem 

rayen memarkirkan mobil nya saat telah sampai di sma bunga bangsa 

"ikut turun cil"?tanya rayen 

aqila hanya merespon dengan menggangguk 

rayen menghela napas ,sabar rayen resiko punya sahabat tembok batin rayen

mereka kini berjalan di dari lorong ke lorong mencari ruang kepala sekolah,banyak pasang mata yang memperhatikan mereka selain merasa asing dengan wajah kedua nya mereka juga kagum dengan paras aqila yang cantik,apalagi di tambah ia berhijab semakin menambah kesan manis pada wajah nya. 

woy yen tiba tiba vito menepuk pundak brayen 

apaan ucap brayen berdecak malas

"itu bukan nya rayen"tunjuk vito pada dua orang yang berjalan beriringan

saat ini lima sekawan sedang berjalan menuju kantin yang kebetulan melewati ruang kepsek 

mendengar nama rayen tak hanya brayen yang menoleh tapi devan dan yang lain nya menoleh juga .

"eh iya nyet itu sepupu lo"ucap sean 

fyi  rayen dan brayen sepupuan mereka dulu satu smp tapi rayen lebih memilih melanjutkan sma di bandung mengikuti ayah yang ada urusan di bandung selain itu alasan lain nya adalah karena ia ingin satu sekolah dengan aqila.

woy ray teriak brayen memanggil rayen 

rayen yang merasa kenal dengan suara itu langsung menoleh ,"woy mamen sepupu gue yang semprul"ujar rayen berteriak lebih keras.

"eh buset gak usah teriak juga kali lo berdua udah dekat juga"jengah sean yang lain ikut mengangguk kecuali devan yang terlihat tidak peduli.

"lo ngapain kesini?mana gak bilang bilang lagi "tanya brayen tanpa menggubris ucapan sean 

"ini gue barusan dari ruang kepsek ngasih undangan resmi pertandingan basket antar kota kebetulan sekolah kami tuan rumah nya"jawab rayen ,dan soal gue gak ngasi tahu lo ya karena juga ngedadak sih guru ngabarin lanjut rayen menjelaskan.

mereka menggangguk mengerti 

lantas pandangan brayen jatuh pada cewek yang di samping rayen yang dari tadi hanya diam dengan wajah datar dan tanpa minat.

baru saja brayen ingin bertanya tapi di dahului oleh seseorang

pacar?tanya devan 

teman teman devan menyerngit heran sejak kapan devan kepo tentang orang lain 

rayen paham apa yang di maksud devan karena dia sudah terbiasa karena berteman dengan aqila ,"bukan ini aqila temen sekaligus sahabat gue dari kecil"jawab rayen 

wih devan sejak kapan nih mulai kepo goda sean dan yang lain 

devan hanya memandang mereka datar .

ice girl aqilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang