Chapter 102

939 81 0
                                    

Mendengar kata-kata Simon, Kalia tertawa pelan.

Simon tidak bisa mengalihkan pandangannya dari senyum muram Kalia, naik miring.

Akhirnya, tatapannya beralih dari bayi ke Simon.

"Simon."

“Ya, katakan padaku. Kalia.”

Simon diam-diam mencium punggung tangan Kalia dan menjawab.

Di ruangan redup dengan sedikit cahaya, suara rendah Kalia terdengar pelan.

“Aku pasti akan menemukannya”

"Ya. Aku akan membantumu."

Bibir Simon, yang telah mengikat punggung tangan Kalia, naik ke punggung tangannya dan naik ke pergelangan tangannya.

“Jadi jika Anda menemukannya•••••.”

"Ya."

“•••Aku pasti akan membunuhnya.”

Bibir Simon mendekati pipi Kalia.

Sebuah suara indah melayang di dekat daun telinga Kalia dan naik di atas dahinya.

“Ya, Kalia.”

Bibirnya mengalir di dahi Kalia.

Dia membuat ciuman padat selembut bulu dan berbisik pelan saat dia melakukan kontak mata dengan Kalia.

"Terserah kamu, apa pun yang kamu inginkan."

Api yang berkobar terlihat di mata Kalia.

"Apa saja, aku akan membiarkanmu melakukannya."

Simon dengan lembut meletakkan bibirnya di bibirnya dan bergumam dengan hormat.

***


'Kamu ada di mana?'

Kalia terbangun di tempat yang asing.

Langit-langit tua, derak piring, dan aroma sup kentang yang harum menyambutnya.

Saat itu, entah kenapa, mataku terasa panas.

'Kenapa aku merasa sangat kehilangan?'

Saat dia duduk kosong tanpa berpikir untuk menyeka air yang menetes, seseorang memanggilnya.

“Kalia, kamu harus bangun. Ayah membuat sup kentang favorit Kalia.”

Seorang pria pirang cerah dengan kepala mencuat dari ambang pintu berpakaian cerah ke arahnya.

“Periku, kamu masih berbaring di tempat tidur. Bisakah Ayah membangunkanmu?"

Seorang pria berpakaian lebih mempesona dari matahari pagi mendekatinya.

Dia tidak merasa canggung mengenakan celemek, merentangkan tangannya, mengangkatnya dengan ringan dan memeluknya.

"Ayah, Kaliya, ambil tanganmu."

“Aww, bagaimana jika bayiku menyerah?”

“Wo-woong, bangun. pasti hidung sekarang."

Suaranya yang menggumam seperti anak kecil.

Pria itu mengusap matanya yang mengantuk dengan tangan kecil dan membawanya ke meja, menasihatinya dengan tangan yang ramah.

"Mau air dingin? Sepertinya bayiku sangat mengantuk hari ini."

"Eh. Ups.”

Seorang bayi tidur di meja dengan mata setengah tertutup.

Pria itu secara trampil mengepang rambut bayi saat dia minum sup, memilih pakaian cantik, dan menyanyikan sebuah lagu.

The Baby Isn't YourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang