PROLOG(Awalan Cerita)

107 9 2
                                    

Annyeong Haseo!
Perkenalkan nama saya Ika~ saya Author baru disini^^

Saya baru saja membuat cerita pertama saya☆

Saya tidak tahu kalian akan suka atau tidak, tapi yang pasti aku akan membuat cerita sebisa mungkin yang aku bisa♡

Tolong siapkan Tissu, Hati, Jantung, dan Ginjal kalian, karena menurut author disini akan ada bawang yang bisa membuat kalian menangid.

Semoga suka^^

•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*♡•*
Hai perkenalkan nama saya Lee Hyunwoo, saya berusia 7 Tahun. Saya memiliki seorang adik perempuan yang bernama Lee Gaeun, usianya saat ini adalah 5 tahun. Ya, usia kami memang hanya berbeda 2 tahun saja. Saya memiliki kedua orang tua, nama ibu saya Lee Ji - Eun dan nama ayah saya Lee Yoon - Bi.

Saat ini aku dan Gaeun sedang berada ditaman yang tidak jauh dari rumah kami. Aku dan Gaeun sangat senang bermain disini.

"Gaeun, tangkap ini!" Ujarku kepada Gaeun.

Jika kalian berpikir kami sedang bermain lempar bola, jawaban kalian tepat sekali. Kami memang sedang bermain lempar bola di taman.

Gaeun berlari untuk menangkap bola yang baru saja kulempar padanya. Dan..

'HAP!'

"Yay! Gaeun dapat bolanya!" Seru Gaeun yang berhasil menangkap bola itu.

Aku mendekat kepada Gaeun dan berkata "Gaeun, kita pulang yuk sekarang. Hari sudah mulai gelap" Aku mengajak adikku untuk berangkat kembali kerumah kami.

"Alah, Gaeun masih pingin disini kak! Tempatnya selu!(seru)" Ucap Gaeun yang ngambek hendak diajak pulang.

"Gaeun, besokkan masih ada waktu dek. Kita pulang yuk? Nanti, ayah marah loh!" Ujarku kepada Gaeun.

Aku tahu sekali bagaimana ayah reaksi ayah saat tahu kalau kami pulang terlambat. Ayah bilang, kami tidak boleh bergaul dengan satu anak dilingkungan tempat kami tinggal dan jangan sampai pulang terlambat. Kalau terlambat 5 menit saja, ayah akan menghukum kami habis habisan.

"Yaudah deh, telselah kakak aja! Gaeun ngikut kakak." Ujar Gaeun kepadaku yang sepertinya mau pulang.

"Yaudah yok, kita pulang" Ajakku kepada Gaeun.

"Ayok!" Jawab Gaeun.

Aku dan Gaeun segera berjalan menuju rumah kami.

Tak butuh waktu lama untuk kami berjalan ke rumah, akhirnya kami pun sampai juga dirumah kami. Tapi, kami mendengar suara teriakan yang kami duga itu suara ibu.

'ARGH!'

Itu yang kami dengar.

"K-kak, itu bukannya suala ibu yak? Ibu kenapa kak?" Tanya Gaeun kepadaku yang sepertinya khawatir pada ibu.

"Eum, Gaeun tunggu sini bentar yak, kakak mau lihat ibu didalam" Bujukku kepada Gaeun.

"Gak! Gamau! Gaeun takut kak, Gaeun mau kakak tetap belada disini belsama Gaeun! Titik, gapake koma." Ujar Gaeun yang ketakutan sehingga melarangku untuk masuk kedalam rumah.

"Baiklah, kakak gak akan masuk kerumah. Bagaimana kita duduk disana?" Ujar + tanyaku kepada Gaeun sembari menunjukkan sebuah tempat duduk yang berada didepan sebuah warung.

Gaeun tidak menjawab menggunakan kata - kata tetapi, ia menjawab menggunakan gesture tubuh ngangguk yang berarti Iya.

Aku dan Gaeun segera menuju tempat yang kutunjuk tadi dan duduk disana.

Lama kelamaan aku semakin khawatir dengan keadaan ibu, aku takut ayah akan nekat dengan ibu.

Suara teriakan ibu semakin terdengar sampai hilang.

Tak lama kemudian, aku melihat ayah keluar dengan seorang wanita cantik nan seksos(ku sensor dengan kata seksos:v).

Ayah berjalan keluar dengan menarik sebuah koper yang kuduga itu milik ayah. Ayah pergi bersama wanita itu menggunakan sebuah mobil mewah yang terparkir didepan sebuah rumah dan segera pergi.

Setelah ayah pergi aku dan Gaeun segera masuk menuju rumah.

Dan, betapa terkejutnya aku, saat kumasuk aku melihat ibu terkapar dilantai dengan banyak darah disekeliling dan sekujur tubuh ibu.

"I-ibu? IBU!" Teriakku berlari menuju ibuku yang tidak berdaya lagi dilantai.

"Ibu! Bangun bu.. hiks.. ibu jangan.. hiks.. tinggalkan aku dan.. hiks.. Gaeun bu.. hiks.. hiks.." Desis ku kepada ibu sembari menggoyangkan badan ibuku.

"Hiks.. hiks.. ibu.. jangan.. hiks.. tinggalkan Gaeun bu.. hiks.. hiks.." Tangis Gaeun pecah.

"H-hyunwoo.. G-gaeun.. anak i-ibu.. k-kenapa k-kalian nangis?" Lirih ibu kepada aku dan Gaeun.

"Ibu? Ibu.. hiks.. jangan tinggalkan.. hiks.. aku dan.. hiks.. Gaeun.. hiks.. aku.. hiks.. gamau.. hiks.. kehilangan ibu.. hiks.. hiks.." Ujarku dengan airmata berjatuhan dipipiku.

"K-kata siapa i-ibu.. a-akan meninggalkan.. k-kalian? Hah? I-ibu.. t-tidak.. a-akan.. m-meninggalkan.. k-kalian.." Lirih ibuku yang berusaha menenangkan kami.

"Hiks.. hiks.. hiks.." Tangis aku dan Gaeun.

"H-hyunwoo.. i-ingat p-pesan ibu ya.. n-nak.. j-jangan.. menyusahkan o-orang l-lain.. u-usahakan.. k-kamu.. j-jadi mandiri.. j-jaga.. adikmu.." Ujar ibu kepadaku.

"M-maksud ibu?" Tanyaku.

"I-ingat.. a-aja.. p-perkataan.. i-ibu ini.." Ujar ibu.

Tiba tiba ibu mendadak sesak dibagian dada. Dan..

"Hiks.. Ibu! J-jangan tinggalkan aku bu!" Ujarku

Aku menempelkan tanganku pada leher ibu dan..

"H-ha? T-tidak mungkin.. Tidak mungkin! Hiks.. ibu.. hiks.." Tangisku semakin pecah ketika mengetahui bahwa ibu telah tiada dan meninggalkan aku dengan Gaeun untuk selamanya.

Keesokkan Harinya adalah hari pemakaman ibuku. Ibuku dimakamkan di TPU Melati Putih, Seoul, Korea Selatan.








































Ibuku.. Lee Ji - Eun.. telah pergi meninggalkan aku dan Gaeun untuk selamanya.
























































"Ibu! Aku berjanji, aku akan menjaga Gaeun dan tidak merepotkan orang lain." Batinku.

Yah.. mau bagaimana lagi.. hidup, mati dan jodoh.. semua itu ada ditangan tuhan.. aku hanya bisa menerimanya dengan Ikhlas.

Sekarang.. yang tersisa hanyalah aku dan Gaeun.

Aku akan menjalani hidupku dan Gaeun dengan kerja kerasku. Tanpa bantuan orang lain.




Termasuk AYAHKU.









Inilah kisahku..



Bersambung..





Hohoho bagaimana? Apa kalian suka dengan ceritaku? Kalau suka jangan lupa..

Like
Komen
Vote
Ikuti aku juga yak:v

Piks.. sampai jumpa di part selanjutnya UwU💕

Nanti akan ada kejutan untuk kalian di part selanjutnya..

Semoga suka^^

Crown Love [Kim Hyunwoo x Sara Deon] (Shinbi House)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang