hilang

159 27 5
                                    

"AMIIING"

"AMIING"

"Kenapa sih dek teriak-teriak?"
Aku melihat bang rizky menatap heran kearah ku.

"Abang liat aming nggak?"

"Enggak tuh, bukannya tadi sama kamu ya?"
Aku menghela nafas kala mendengar bang rizky tidak mengetahui keberadaan aming, huaaa aku menyesal memarahi kucing gembulku tadi, dikarenakan ia membawa kecoa kekamar ku tentu saja aku marah dan menyuruhnya untuk tidak tidur dikamarku, dan lihatlah sekarang dia menghilang entah kemana.

Yaa baiklah aku memutuskan untuk mencarinya diluar, siapa tau dia berada diluar tidak ada yang tau bukan?.

Aku bergegas mengambil hoodieku dikamar lalu berlari menuju pintu keluar, tapi langkahku dicegat kala suara bang rizky memasuki pendengaranku.

"Udah malam dek, besok aja"

"Nggak bisa bang, nanti kalau aming diculik gimana?"
Jawabku sambil melihat lihat ke arah luar.

Kudengar bang rizky menghela nafas.
"Iya deh, tapi ingat jangan pulang malam malam, bawa hp mu, kalau ada masalah telepon abang oke?"
Yah abangku memang seperti itu.

Aku mengangguk kemudian bergegas mencari aming......

"AMING.."

"AMING...."

Sudah 1 jam aku mencari aming tapi tidak hasil, bahkan tadi aku menanyai seseorang yang menggendong kucing putih, ku kira aming ternyata kucing lain.

Moodku menjadi menurun drastis seketika, hei apa aming akan kembali?,satu liquid bening terlepas dari mataku, baiklah aku cengeng sekali hanya karena aming hilang saja sudah bisa membuatku menangis.

Tidak lama kemudian aku melihat seseorang menggendong kucing berwarna putih, aku mencoba berpikir positif, tapi saat melihat kalung berwarna merah pada kucing itu....aku yakin itu aming karena aku selalu memakaikan kalung itu pada aming, tapi...hey it's jihan right? Kenapa aming ada pada jihan?.

Aku mulai melangkahkan kakiku menuju jihan.
"JIHAAN..."
Panggilku.
Ia pun menoleh kearahku.

"Oh kira, kenapa?"
Tanpa berpikir panjang aku langsung merebut aming dari tangannya.

"Loh kok di ambil ki?"
Aku menatapnya tajam, dan membuat jihan menatapku heran.

"Aming kenapa ada sama lo?"

"Aming siapa?"

Aku mengangkat aming tepat didepan wajah jihan membuat sang empu sedikit memundurkan kepalanya.

"Oooh it's your cat?"
Aku tetap menatapnya tajam.

"Yaelah maap ki, tadi gue mau kerumah lo terus nemu nih kucing, daripada sayang bulunya cantik gitu yaudah mau gue bawak pulang aja deh"

Lah bener juga!, yah intinya aku sangat bersyukur karena aming tidak jadi hilang, aku menciumi seluruh wajah aming dan mungkin itu membuat aming merasa tidak nyaman.

"Nggak boleh kabur lagi oke?" Ucap ku dan menatap intens aming, sedangkan sang empu hanya mampu mengeong kecil, aku yang merasa gemas langsung mengusap usapkan kepalanya ke perut gembul aming,dan yah pada akhrinya aku tidak bisa marah terlalu lama lagi ke aming, wajahnya itu sangat imut >_< .

"Ooh iya btw thanks ya lo udah nemuin aming" Ucapku dan langsung berbalik untuk pulang.

"E-eh bentar kir"
Aku menghentikan langkah kakiku dan menoleh kearah jihan lagi.

"Why?"

"Kok gue ditinggal sih?, tujuan gue kesinikan mau kerumah lo"
Oh iya.... aku baru ingat dia ingin kerumahku tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just_Kira (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang