Hari sudah gelap, setelah jadwal jaga rumah sakit usai, kami berdiri saling berhadapan di halaman. "Eric, maaf aku tidak bisa menerima cincin darimu."
"Kamu tahu, dua bulan lalu, seberapa bahagianya ketika kamu berteriak menerima lamaranku di depan Sean?"
Dengan ragu aku melepas dan menyodorkan cincin itu, ia buang ke kolam yang tak jauh dari kami. "Terima kasih, Ruhi." Kemudian ia pergi tanpa berbalik lagi. Selama beberapa hari, ia tak pernah menyapaku lagi.
Pikiranku dipenuhi Sean, kuputar Melodi Soul yang belum lengkap sambil menyusuri jalan pulang. Baru akan kutinggalkan halaman rumah sakit, kudengar alunan piano yang sama entah dari mana. Aku yakin ini Melodi Soul, versi lengkapnya.
Kubalikkan badan, sosoknya berdiri di depanku sejauh lima meter. Sean membawa bunga dan berteriak, "Menikahlah denganku!"
#SeptemberRAWSCeritainAja
30 September 2021
@pirdaacindy
@rawscommunity
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi
Short StoryRuhi, seorang dokter yang jatuh cinta pada pria pemberi Melodi Soul rumpang. Akankah Melodi Soul menjadi alasan mereka selalu bersama, atau justru menjadi penghancur mereka? --- Halo, cerita ini aku tulis untuk meramaikan #SeptemberRAWSCeritainAja s...