kosongdelapan

0 2 0
                                    

Happy reading

Dukk

"Aduhh......pantat tepost gua" rintih Gita karna menabrak seseorang didepannya yang menyebabkan ia jatuh dengan tidak elitnya

Seseorang yang tadi menabrak Gita mengulurkan tangannya yang langsung diterima oleh Gita

"Sorry"ujar cowok itu setelah membantu Gita berdiri

Teman teman Gita hanya diam menyimak drama yang terjadi didepan matanya

"Oke,sans aja btw lo Niko kan?"tanya Gita kepada orang yang menabraknya tadi dan hanya diangguki oleh niko

"Lo mau kemana?"tanya Niko setelah beberapa lama terdiam

"Eh itu mau ke resto,gw laper habis keliling"jawab Gita cepat

"Bareng?"tanya singkat Niko dan diangguki oleh Gita 

Mereka ber-6 berjalan kesalah satu restoran dan makan disana

Skip,stelah selesai makan

"Main ke atas dulu kuy,btw kalian belum mau pulang kan?"ajak dan tanya bagas kepada aleva dkk

Dibalas gelengan serempak oleh mereka bertiga

Setelah membayar mereka pergi menuju lantai tiga dan menghabiskan waktu bermain di timezone

Setelah lelah bermain mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing masing dan berpisah diparkiran mall tersebut

"Assalamualaikum Fadli pulang"ucap Fadli memasuki rumah

"Waalaikumussalam,sendiri fad?"tanya bunda Fira kepada anaknya

"Iya Bun,soalny Bagas sama Niko udah pulang duluan"

"Yaudah Fadli ke atas dulu Bun mau mandi,gerah banget"pamit nya kepada Fira

"Eh ini Bun titipan fiola,tolong kasiin ya Bun" ucap Fadli memberikan 1 kantong plastik kepada bundanya

"Dia pesan apa?"tanya Fira sambil mengecek isi kantong tadi

"Biasalah bun...seblak"
Setelah menjawab pertanyaan Fira,Fadli langsung menaiki tangga menuju kamarnya dan langsung memasuki kamar mandi guna menyegarkan badan

***

  Sudah satu minggu Fadli menjalani hari harinya sebagai anak SMA

   Dan satu minggu itu jugalah Fadli cs makin dekat dengan Aleva cs
Seperti saat ini mereka sedang berkumpul ditaman belakang kebetulan hari ini seluruh kelas jamkos karena guru mengadakan rapat dadakan

  "Ehhh jangan duduk di kursi lah" ucap Gita kepada teman teman nya yang akan mendudukkan diri di kursi taman

"Lah?kalo bukan di kursi trus di mana lagi Gitaaa" ucap Kinan dengan nada sedikit frustasi

"Hehe ini Gita bawa kampret" ucapny sambil mengangkat karpet yang tadi ia letakkan di bawah dekat kakinya

"Karpet Git" koreksi dari Fadli

"Iya itu maksud Gita"

Stelah karpet dikembangkan mereka langsung duduk di atasnya dan menyusun semua makanan yang tadi sempat dibawa oleh Bagas dan Niko

"ToD an kuy" ajak Niko kepada teman temannya

"Bentar gw cari botol dulu" ucap Bagas dan segera beranjak untuk mencari botol

Selang beberapa menit Bagas kembali dengan membawa botol yang ia temukan entah dimana

Setelah semua makanan disimpan mereka segera duduk melingkar

"Gw dulu gw dulu" ucap Bagas yang langsung memutar botolnya dan botol berhenti di.............

Niko

"Oke Truth or Dare" tanya Bagas antusias

"Emm berhubung gw pengen jujur jadiii gw pilih Dare aj deh" balasnya cengengesan

Mendadak Lola

"Dare itu tantangan goblok"sahut Fadli sambil menyentil kening Niko gemas

S

emuanya tertawa karna ke goblokan Niko dan keLolaan mereka masing²

"Lu tembak cewek yang udah lu taksir,sekarang" ucap Fadli memberikan tantangan pertamanya kepada Niko

Bukan karna apa tapi Fadli tau bahwa sahabat sepermainan nya itu menyukai salah satu gadis yang berada di taman ini

Niko tampak malu malu dan itu sukses membuat Bagas gemas

Plaak

"Gausah di imut²in bego,di elu jatohnya amit amit" ucap Bagas yang tadi menggeplak belakang kepala Niko

Niko yang kesal pun lantas berdiri dan mendekati salah satu diantara gadis itu 

"Will you be my girlfriend?" Tanya Niko dengan mata terpejam

"Itu punya gw ajg,makanya kalo ngeliat pake mata goblok" ucap Bagas sambil menarik Kinan kedalam pelukannya enak saja calon masa depannya mau ditembak didepan mata pula

"Ya sorry,salah orang njir"

Sekarang Niko berbalik dan menghadap ke arah Gita

"Jadiii gimana Git?"

Gita hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum malu

Niko yang senang pun berteriak gembira sambil melompat lompat kecil dan segera memeluk tubuh mungil Gita

Permainan mereka pun dilanjutkan sampai terdengar bunyi bel

Fadli'StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang