Tekanan itu nyata, Felix merasakannya. Desakan juga tuntutan akan kesempurnaan datang dari mereka yang harusnya memberi sandaran ketika Felix lelah atau saat memberi rengkuhan saat dia rapuh.
Tapi Tuhan tidaklah seburuk yang mereka kira, Tuhan masi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku sengaja buat oneshot, sekedar ngisi waktu luang. Karena selama kurang lebih 5 bulan dari sekarang mungkin aku bakal ga sempat, termasuk nemuin waktu yang enak untuk lanjutin, dan aku sadar itu udah lama banget.
Tahun depan itu di sekolahku udah bukan pake UN lagi, tapi pakai Ujian Tugas Akhir, semua pelajaran dari yang muatan nasional sampe lokal disertakan. Tahun depan juga aku harus bener-bener ambil jurusan yang aku minati dan sanggup disana. Atau kalau aku kurang beruntung ya nasib tergantung ibu mau aku bagaimana, lagi-lagi terikat hak asuh.
Jadi untuk sementara kalau aku buat cerita ya disitu.
Dan aku sadar yang aku tulis itu termasuk pelampiasan,
aku kurang tatag dan susah percaya sama orang, teman, keluarga sekalipun. Jadi aku keluarin disini, tulis dan curhat disini.
Mungkin buku yang khusus oneshot itu rata-rata rating nya restricted atau terbatas, gamblangnya mature content. Aku sudah masukkan buku ini ke dalam kategori dewasa, jadi ketahui porsi bacaan masing-masing. Karena umur bukan satu-satunya tolak ukur kedewasaan pikiran manusia.
Aku juga tau, tau sekali akun dan orang yang nulis ini jauh dari golongan nama besar. Aku juga masih lebih banyak membaca karya-karya luar biasa dari penulis hebat yang aku ikuti.
