Prolog ulang

19 1 0
                                    

|Nanti kalo hari itu dateng, jangan lupa kasih hiasan balon putih disamping foto kenangan Bira ya.

Dia itu indah. Senyumnya, matanya,suara| nya gk bakal bisa buat dilupain.
Dan Karena terlalu indah, Sampe sampe| Tuhan gamau klo keindahan itu hilang karena orang lain

|Bira janji bakal balik lagi biar bisa sama Kamu

Jangan jadi Pelangi, jangan jadi Bintang,| jangan jadi bulan buat Aku
Percuma aja kalo keindahan kamu itu bisa| buat orang kagum tapi kalo akhirnya bakal hilang

|Tuhan itu adil. Dia bakal ganti apa yang hilang dengan sesuatu yang bahkan gk kamu kira pakai logika.

Disamping ranjangnya Remaja itu merundukan kepalanya memeluk kedua kakinya dan menangis hebat(Tanpa suara)lagi lagi suara teriakan itu terdengar di telinga wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disamping ranjangnya Remaja itu merundukan kepalanya memeluk kedua kakinya dan menangis hebat(Tanpa suara)lagi lagi suara teriakan itu terdengar di telinga wanita itu. Kalimat yang tak pantas diucapkan kini terlontar dari mulut mereka berdua. Suara barang barang berjatuhan dan pecah. Yang ada didalam hatinya hanyalah sebuah pertanyaan.

"Apa yang (akan) terjadi?"

"Ayah kenapa kau menyakiti hati perempuan yang jelas jelas mencintaimu secara tulus?"

"Kapan ini usai Tuhan?"


"Adakah hari yang membuatku tenang walaupun 1 hari saja?"

"Ambil Bira Tuhan. Kehidupan ini buat Bira muak"

"Aakhh, Shit dateng lagi mimpi sialan itu" Seorang wanita-Remaja itu terbangun ditengah malam yang gelap, Karena sebuah mimpi yang membuatnya terganggu. Hampir setiap hari dia didatangi mimpi buruk itu, dan dia akan terbangun pada jam yang sama yaitu tepat 03.00pagi.

Lagi lagi dan lagi lagi, mimpi buruk itu datang menganggu tidur nyenyak Bira. Entah sampai kapan mimpi itu mengganggu ketenangan Bira saat malam hari. Entah kenapa tidak didalam mimpi dan Dunia nyata Bira selalu mengatakan kata "Kapan".

Wanita itu beranjak dari ranjangnya, berjalan ke arah kamar mandi dan mencuci wajahnya agar sadar. Didepan cermin kamar mandinya Bira menatap dirinya sendiri. Matanya yang sayu menunjukkan arti lelahnya fisik.

" Ada gak sih satu hari aja yang buat gue tenang dan berdamai dengan kehidupan ini?" Bira menarik nafasnya dalam dalam lalu mengehembuskannya, Dia menunduk dan kembali menatap dirinya dicermin.

Tak disadari kelopak matanya menahan air mata yang terbendung. Dia, lelah dengan hidupnya, Dia selalu mengingat masa lalu nya. Masa lalunya terlalu INDAH untuk dilewatkan begitu saja.

"Ayah, Bira kangen. Bira pengen ikut Ayah,kenapa sih dulu Ayah sama Bunda harus pisah?" Tangannya menangkup menutupi mulutnya agar tangisannya tidak terdengar

100 days with you || ENHYPEN [On Going] [Perbaruan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang