PART V

862 107 17
                                    

#THEDEVILWEARSHUGO

PART V

KURTIS’S P.O.V

Sambil melilitkan tuala di pinggang saya setelah baru habis mandi di hotel yang saya sedang menginap in the city, mata saya tertuju pada katil king size yang masih belum tersentuh.

Seperti biasa saya lebih suka menginap di hotel bila saya di KK walaupun my dad sudah beli balik our old childhood house dan Karter pun ada supercondo dia sendiri. Tidak lupa juga Uncle Harren’s house pun banyak bilik.

Namun saya lebih memilih untuk menyendiri.

Mercure is the hotel where I first met Angel for the first time setelah sepuluh tahun kami dipisahkan oleh kebodohan saya. And Mercure made me fall in love again with the same girl. Ini hotel menyimpan sebuah kenangan manis yang tidak akan pernah saya lupakan.

I actually got the hotel to charge the hotel room bills to my credit card and never to let it be occupied by other guests. The hotel room where I slept with Angel beside me after she fainted and I carried her to my hotel room all those years ago. Technically I own the hotel room.

I saw my handphone blinking on the bed. Dengan langkah yang memalas, saya mencapai for my handphone.

Whatsapp from Karter.
Karter: Wanna lunch at mine’s?

Saya reply.
Me: Not hungry.
Karter: Your pornstar is awake.

My porn…? Kitai punya Karter.

Laju terus saya berpakaian. Ah, saya sebenarnya lapar bah tapi the food in the hotel tidak menyelerakan.

Siap berpakaian dan menyemburkan my cologne, saya dialed Franco to prepare the car untuk keberangkatan saya ke rumah Karter.

Dubs dabs dubs dabs jantung saya. Kenapa juga jantung saya ni?

Dalam kereta kami ter-stuck di traffic jam. Masa-masa begini pun ada traffic jam?

Saya mendengus kasar.
“Why is there so many cars?!” Saya menggeram.
“School’s session over, capo.” Franco jawab.

Huh? Apa kena-mengena?

“What it has got to do with school?” Suara saya masih menggeram.
“Try have a child, then you’ll know, capo.” FRANCO!

Tidak pernahlah bah dia jawab soalan saya dengan betul. Kalau bukan sinis, dia akan jawab dengan soalan juga sampailah dia sedar amarah saya mau meledak sudah.

Franco menghela nafas kasar.
“It’s 12, capo. Parents are picking up their kids from school.”

Oh. Nah kan… cubalah jawab macam tu dari tadi, tidak juga saya marah.

By the time kami sampai Karter’s condo and I entered the main door, lunch has started.

Saya berdiri saja memerhati gadis Sabahan yang berwajah kacukan Jepun sedang melahap makanan dia. A few conversations that I ignored, until I saw her got up from her seat sambil mengatakan.

“First of all, tell your ‘brother’ I am not a porn actress. Second, I was never kidnapped or sold. And. I have my reasons to escape but I will return in two mo-“

You will return to Japan untuk apa? Terang-terang kau orang KK. Apa yang ada di Japan sampai kau mau balik juga sana?

Ada seseorang yang kau ingin kembali kepada di sana? Ada cinta yang tertinggal?

Tiba-tiba saya terasa perasaan aneh menjalar di hati saya. No, I cannot feel this way. Sudah lama saya menguburkan perasaan ini. Hanya pada Angel saya mempunyai perasaan sebegini.

The Devil Wears HugoWhere stories live. Discover now