PROLOGUE

53 5 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Warning! Terdapat kata-kata yang tidak pantas dibaca untuk anak kecil jadi bijaklah dalam membacanya! Umur yang diperbolehkan untuk membaca prolog ini adalah 13+

Pernahkah kalian berpikir kehidupan setelah kematian akan jauh lebih baik?

Dunia yang dimana menjadi tempat berkehidupan justru menjadi sarana kematian.

Egois kah diriku jika keterpurukan yang ku alami menjadi yang paling berat untuk dilewati?

PROLOGUE BEGINS

TIMELINE

13 Agustus XXXX

"Kenapa kau terus mengikutiku jalang sialan!"

Bentakan tersebut dilemparkan kepada seorang wanita bernama Na Jaerum yang tercatat masih kekasihnya, saat ini ia sedang menggendong bayi ditangannya.

"Tidakkah kau kasihan dengan anak kita?"

"Anak kita? jangan pernah berharap! Pertemuan kita adalah sebuah kecelakaan, sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengakui anak itu!"

Raut wajah sang Na Jaerum memperlihatkan kesedihan yang mendalam setelah mendengar bentakan dari sang kekasih. Hatinya sakit dengan ucapan yang dilontarkan pria yang menjadi kekasihnya itu, bagaimana tidak, setelah 9 bulan mereka berhasil melewati masa-masa sulit dan berencana untuk menikah, secara tiba-tiba sifat dan perilaku kekasihnya berubah 360° yang semula sangat ramah dan bertanggung jawab menjadi sosok iblis yang menyeramkan.

Semua itu disebabkan karena seorang wanita yang hadir di tengah hubungan kedua kekasih ini, ditambah ternyata selama ini kekasihnya hanya menginginkan harta benda orang tuanya, kini perusahaan orang tua wanita malang itu bangkrut karena terlilit hutang dimana-mana, pada akhirnya kedua orang tua nya memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka. Kini ia hidup sebatang kara, karena lambat laut sang kekasih akan meninggalkannya juga karena wanita yang sekarang berhubungan dengan kekasihnya tentu jauh lebih kaya.

"Kau tuli?! Cepat pergilah dari sini! Dengan melihat penampilanmu seperti gelandang aku menjadi ingin muntah, ah! Apakah ini bawaan baby yang ada diperutku?" Ucap seorang wanita angkuh yang sengaja memanas-manasi Na Jaerum, dilanjutkan dengan memeluk pria yang akan menjadi mantan kekasih wanita malang itu.

"Honey sebaiknya kita pergi dari sini, tidak baik untuk baby kita melihat gelandang seperti dia"
Putusnya lalu meninggalkan Na Jaerum terduduk lemas ditanah sambil memandang kosong ke arah sang kekasih dan wanita baru nya.

Satu bulan kemudian

Setelah kejadian waktu itu, Na Jaerum merasa ia tidak dapat hidup di dunia ini dengan tenang lagi, karena setiap hari ia harus dikejar-kejar serta diteror oleh rentenir yang menagih hutang perusahaan orang tuanya bahkan tak segan mereka mengancam akan membunuhya dan anaknya jika Na Jaerum tidak dapat membayar hutang-hutang orang tuanya yang sehingga setiap itu juga ia harus menyembunyikan anaknya agar tidak di apa-apakan oleh mereka. Kondisi ini membuatnya down dan stress sehingga kini ia mengalami depresi berat, sampai tak jarang ia berkeinginan untuk meninggalkan dunia ini.

Kebangkrutan perusahaan orang tua Na Jaerum disebabkan oleh seseorang yang melakukan pembakaran terhadap perusahaan orangtuanya setelah melakukan pembobolan brangkas keuangan untuk dikuras habis isinya.

Nomin - Life Or DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang